Bengkulu  (ANTARA Bengkulu) - Lima orang mahasiswa asing dari berbagai negara belajar merawat gajah Sumatra (Elephas maximus Sumatrae) di Pusat Konservasi Gajah Seblat, Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Koordinator Pusat Konservasi Gajah (PKG) Seblat Erni Suyanti,  mengatakan mahasiswa asing tersebut mengikuti program konservasi satwa liar melalui Dejavato, sebuah lembaga yang melakukan aktivitas sukarelawan bermarkas di Semarang, Jawa Tengah.

"Dejavato baru membuka program volunteer untuk konservasi satwa liar dan PKG Seblat adalah satu-satunya lokasi yang direkomendasikan," katanya.

Ia mengatakan para sukarelawan itu berasal dari Prancis, Rusia, Republik Ceko, Swiss dan Belgia.

Tidak hanya merekrut mahasiswa, pelajar dan kaum profesional dari luar negeri, lembaga itu juga menerima sukarelawan dari Indonesia.

"Selain enam mahasiswa asing, juga ada dua orang Indonesia karena Dejavato ini menerima seluruh sukarelawan yang ingin bekerja dan belajar bersama," ujarnya.

Selama tujuh hari di PKG Seblat, para mahasiswa asing itu mempelajari aktivitas pawang gajah atau mahout dalam merawat gajah.

Mereka juga terlibat langsung untuk mengenali pakan gajah, memandikan dan bantuan lain yang dibutuhkan para mahout di PKG Seblat yang saat ini merawat 19 ekor gajah.

"Mereka juga membantu merawat Bona, anak gajah korban konflik berusia dua tahun yang saat ini masih mengonsumsi susu," katanya.

Kedatangan para mahasiswa itu adalah yang ketiga kalinya dan pada Juli 2012, PKG Seblat akan menerima sukarelawan gelombang berikutnya.

Selain belajar tentang cara merawat gajah, para mahasiswa asing itu juga memberikan kursus bahasa asing kepada para mahout di PKG Seblat.

Erni mengatakan program ini sangat positif untuk meningkatkan kapasitas para polisi hutan dan mahout PKG Seblat.

"Sebab kawasan ini kami targetkan sebagai salah satu tujuan ekowisata Bengkulu sehingga kemampuan bahasa asing para mahout dan polhut sangat perlu," katanya.

Kehadiran mahasiswa, khususnya asal luar negeri itu, menurutnya, secara tidak langsung akan mempromosikan PKG Seblat sebagai kawasan konservasi satwa liar yang terancam punah.

Setelah kepulangan mereka ke negaranya, masing-masing mahasiswa itu akan membuat laporan tentang program volunteer yang dilakukannya di Indonesia, termasuk PKG Seblat.  (ant)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012