Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan seluas 1.200 hektare lahan perkebunan kelapa sawit, karet dan rawa di daerah itu dicetak menjadi sawah baru pada tahun ini, berkurang dari target sebelumnya seluas 1.500 hektare.

"Luas lahan yang dicetak menjadi sawah baru di daerah ini berkurang karena pengurangan sebagian dari seluas 892,7 hektare lahan dalam satu hamparan yang belum bisa dicetak karena belum ada analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal)," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Edy Aprianto di Mukomuko, Selasa.

Pemerintah pusat melalui Korp TNI AD memprogramkan mencetak seluas 1.500 hektare lahan perkebunan kelapa sawit, karet dan rawa menjadi sawah baru.

Edy Aprianto yang juga pejabat pelaksana kegiatan cetak sawah baru itu mengatakan, karena masalah perizinan dan Amdal sehingga sebagian lahan dalam satu hamparan ditunda pengerjaannya pada tahun 2018.

Selain itu, katanya, pemerintah pusat menyatakan pencetakan sebagian lahan menjadi sawah baru di daerah itu. "Sisanya dikerjakan pada tahun depan," ujarnya.

Ia menerangkan, pelaksana tidak bisa melaksanakan pencetakan seluas 1.500 hektare sawah baru itu karena ketiadaan dana pembuatan Amdal. Selain itu pelaksana membutuhkan waktu enam bulan untuk menunggu keluar izin.

"Waktu membuat Amdal saja sudah menghabiskan waktu selama setengah tahun, jadi kapan lagi untuk mengerjakannya," ujarnya.

Dia mengatakan, pelaksanaan cetak sawah baru di daerah itu menunggu evaluasi dari DPR RI. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017