Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat menyatakan 31 sekolah tingkat lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), SD hingga SMP yang berada di desa terpencil daerah itu.

"Sebanyak 31 sekolah di desa terpencil tersebut berada dibawah pengawasan tiga Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), yakni UPTD Kecamatan Ipuh, Kecamatan Penarik dan Pondok Suguh," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Suwarto, di Mukomuko, Kamis.

Ia menyatakan, puluhan sekolah tersebut berada di desa terpencil karena akses jalan menuju ke tempat sekolah tersebut sulit untuk dilewati oleh kendaraan roda dua maupun empat.

Ia menyebutkan, akses jalan menuju tempat sekolah itu masih tanah sehingga kendaraan tidak bisa lewat pada saat musim hujan.

"Kalau hujan terpaksa jalan kaki untuk menjangkau tempat sekolah tersebut," ujarnya.

Selain itu, katanya, sulitnya berkomunikasi melalui "Hand Phone" (HP) dengan guru yang ada di sekolah tersebut. Karena sinyal HP sering hilang dan timbul.

Kemudian, lanjutnya, mayoritas sekolah itu belum memiliki jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sehingga pihak sekolah tidak bisa menggunakan komputer dan alat elektronik lainnya.

"Mayoritas guru yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil sulit untuk ditugaskan ke sana. Sehingga tenaga pendidik di sana tenaga kerja sukarela dan guru honorer," ujarnya.

Untuk itu, ia mengusulkan, tunjangan untuk guru di sekolah di desa terpencil itu kepada pemerintah pusat. Tunjangan itu untuk guru PNS dan nonPNS.

"Tunjangan untuk guru PNS sebesar satu bulan gaji dan guru nonPNS sebesar Rp1,5 juta," ujarnya.***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017