Bengkulu Antara) - Ribuan umat Katolik dan Nasrani di sejumlah gereja Kota Bengkulu menggelar ibadah memperingati kematian Yesus Kristus atau Isa Almasih dalam peristiwa Jumat Agung.

"Peristiwa ini momen penting dalam iman Kristiani bahwa Yesus telah mati di kayu salib menanggung dosa manusia," kata Pastor Martinus Widiyanto saat memimpin ibadah Jumat Agung di Gereja Katolik Santo Yohanes Penginjil, Kota Bengkulu, Jumat.

Ibadah di gereja katolik terbesar di Kota Bengkulu itu berlangsung pada siang hari yang diikuti ratusan jemaat.

Sebagian peserta ibadah di gereja ini tidak dapat ditampung di dalam bangunan gereja sehingga panitia memasang tenda dan mnyediakan kursi tambahan.

Rangkaian ibadah dimulai dengan penyampaian puji-pujian atau nyanyian dan diiringi dengan jalan salib.

Jalan salib merupakan rangkaian ibadah mengenang dan menghayati peristiwa penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgolta.

Martinus mengatakan Jumat Agung mengingatkan seluruh umat untuk meneladani Yesus saat menjalani kisah sengsara yakni penyaliban hingga berhadapan dengan maut.

Bacaan ibadah yang diambil dari Injil Ibrani 4: 14-16, menekankan umat untuk berpegang teguh pada pengakuan iman.

"Ia telah menunjukkan ketaatan dan menjadi pokok keselamatan abadi," katanya.

Pantauan di gereja yang berlokasi di Kelurahan Kampung tersebut, ibadah berlangsung selama dua jam, diikuti dengan kusyuk oleh para jemaat.

Para jemaat dominan memakai pakaian berwarna hitam sebagai simbol duka cita atas wafatnya Isa Almasih.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017