Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu akan menggelar simulasi penanggulangan bencana gempa bumi yang disusul tsunami pada 18 Mei 2017, atau sebelum bulan puasa tahun ini.
Simulasi diikuti warga yang bermukim sepanjang pesisir pantai di daerah setempat, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Ramdani di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu menjawab hasil kesimpulan rapat seluruh satuan kerja perangkat daerah terkait persiapan menggelar simulasi penanggulangan bencana alam gempa disusul tsunami di daerah itu.
Ramdani, mengatakan rapat tersebut diikuti oleh semua pihak, yakni polisi, TNI, PMI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Basarnas.
"Hasil kesimpulan rapat itu, pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana alam gempa bumi disusul tsubami pada tanggal 18 Mei tahun ini," ujarnya.
Ia mengatakan, instansi itu menggelar kegiatan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga masyarakat setempat yang bermukim sepanjang pesisir pantai di daerah itu.
Selain itu, katanya, guna meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana alam gempa bumi disusul dengan tsunami di daerah ini.
"Daerah ini rawan gempa bumi dan tsunami sehingga warganya harus siap siaga dalam menghadapi bencana alam itu," katanya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
Simulasi diikuti warga yang bermukim sepanjang pesisir pantai di daerah setempat, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Ramdani di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu menjawab hasil kesimpulan rapat seluruh satuan kerja perangkat daerah terkait persiapan menggelar simulasi penanggulangan bencana alam gempa disusul tsunami di daerah itu.
Ramdani, mengatakan rapat tersebut diikuti oleh semua pihak, yakni polisi, TNI, PMI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Basarnas.
"Hasil kesimpulan rapat itu, pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana alam gempa bumi disusul tsubami pada tanggal 18 Mei tahun ini," ujarnya.
Ia mengatakan, instansi itu menggelar kegiatan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga masyarakat setempat yang bermukim sepanjang pesisir pantai di daerah itu.
Selain itu, katanya, guna meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana alam gempa bumi disusul dengan tsunami di daerah ini.
"Daerah ini rawan gempa bumi dan tsunami sehingga warganya harus siap siaga dalam menghadapi bencana alam itu," katanya.***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017