Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menganggarkan dana sebesar Rp500 juta dalam APBD tahun ini untuk melaksanakan kegiatan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi disusul dengan tsunami di daerah itu.
"Anggaran sebesar itu untuk membiayai berbagai kebutuhan dalam kegiatan simulasi tsunami," Kata Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Erwin, di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan, anggaran sebesar itu untuk konsumsi, pengamanan, biaya narasumber dan publikasi kegiatan melalui media massa cetak dan elektronik.
Ia menyatakan, pelaksanaan kegiatan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi disusul dengan tsunami pada tanggal 18 Mei 2017, atau sebelum puasa tahun ini.
Ia mengatakan, sebanyak 64 orang petugas instansi itu, organisasi perangkat daerah, polisi, TNI, Basarnas yang terlibat dalam kegiatan ini.
Selain itu, ia mengatakan, pihaknya mengundang sebanyak 300 orang warga masyarakat yang berada sepanjang pesisir pantai di daerah itu.
Ia menerangkan, instansi itu menggelar kegiatan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga masyarakat setempat yang bermukim sepanjang pesisir pantai di daerah itu.
Selain itu, katanya, guna meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana alam gempa bumi disusul dengan tsunami di daerah ini.
"Daerah ini rawan gempa bumi dan tsunami sehingga warganya harus siap siaga dalam menghadapi bencana alam itu," ujarnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Anggaran sebesar itu untuk membiayai berbagai kebutuhan dalam kegiatan simulasi tsunami," Kata Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Erwin, di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan, anggaran sebesar itu untuk konsumsi, pengamanan, biaya narasumber dan publikasi kegiatan melalui media massa cetak dan elektronik.
Ia menyatakan, pelaksanaan kegiatan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi disusul dengan tsunami pada tanggal 18 Mei 2017, atau sebelum puasa tahun ini.
Ia mengatakan, sebanyak 64 orang petugas instansi itu, organisasi perangkat daerah, polisi, TNI, Basarnas yang terlibat dalam kegiatan ini.
Selain itu, ia mengatakan, pihaknya mengundang sebanyak 300 orang warga masyarakat yang berada sepanjang pesisir pantai di daerah itu.
Ia menerangkan, instansi itu menggelar kegiatan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga masyarakat setempat yang bermukim sepanjang pesisir pantai di daerah itu.
Selain itu, katanya, guna meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana alam gempa bumi disusul dengan tsunami di daerah ini.
"Daerah ini rawan gempa bumi dan tsunami sehingga warganya harus siap siaga dalam menghadapi bencana alam itu," ujarnya.***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017