Bengkulu (Antara) - Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja (OASE) yang diwakili oleh istri Menteri Perhubungan RI, Sri Endang Haryati Budi Karya Sumadi meminta kaum perempuan agar peduli dan tidak lalai memeriksakan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan PAP Smear untuk pencegahan dini kanker leher rahim.

"Terdapat 15.000 pasien baru kanker leher rahim setiap tahunnya, itu dari data Rumah Sakit Sentral Indonesia," kata dia pada "Gebyar Pemeriksaan IVA dan PAP Smear, di Bengkulu, Selasa.

Dan 8.000 di antaranya, lanjut dia, meninggal dunia, atau jika dilihat secara statistik hampir setiap satu jam, satu perempuan meninggal akibat kanker leher rahim.

Sebagian besar kanker leher rahim atau yang jamak dikenal dengan kanker serviks ini disebabkan oleh penularan Human Papilloma Virus tipe 16 dan 18.

Hal tersebut, menurut dia, menjadi dasar upaya menurunkan prevalensi kanker serviks, salah satunya yakni dengan meningkatkan cakupan pemeriksaan deteksi dini terhadap perempuan.

"Terutama pada sasaran wanita menikah yang berusia 30 sampai degan 50 tahun," kata dia lagi.

Hari ini, kata Endang digelar pemeriksaan IVA massal di 10 provinsi termasuk Provinsi Bengkulu. Melalui kegiatan tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat utamanya kaum perempuan mengenai pencegahan dini dan bahaya kanker leher rahim.

"Dekteksi dini membantu kita mengambil langkah pencegahan atau pun pengobatan apabila ada gejala kanker leher rahim pada diri kita," ujarnya.

Tindakan lebih awal terhadap pasien tertentu dapat membantu mengurangi risiko kematian. Saat ini BPJS Kesehatan juga telah memberikan pelayanan pengecekan gratis bagi pemegang kartu jaminan yakni satu kali dalam satu tahun. ***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017