Bengkulu (Antara) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) menyebutkan sebanyak 75 persen nelayan di Kota Bengkulu rentan kemiskinan sehingga membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Ketua HNSI Kota Bengkulu Iswandi Ruslan di Bengkulu, Kamis, mengatakan Kota Bengkulu merupakan daerah pesisir sehingga jumlah penduduk yang bekerja sebagai nelayan juga tinggi.

Tingginya angka kemiskinan nelayan lanjut dia juga akan menunjukkan bahwa Kota Bengkulu masih memprihatinkan dari sisi kesejahteraan.

"Selama ini kami lihat belum ada langkah terukur pemerintah daerah menyikapi kemiskinan nelayan ini, sementara kondisinya kian hari terus memprihatinkan," kata dia.

Ia mengatakan pemerintah Kota Bengkulu perlu mengambil kebijakan yang tepat sasaran untuk meningkatkan kualitas hidup nelayan karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun para nelayan masih kesulitan.

"Nelayan butuh alat tangkap, kapal dan pelatihan. Kami tahu anggaran APBD Kota Bengkulu masih terbatas, tapi untuk merealisasikannya tidak harus lewat APBD," ucapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tanpa membebani APBD, lanjut Iswandi, Pemerintah Kota Bengkulu harus lebih cakap dalam "menjemput" kucuran bantuan dari pemerintah pusat.

"Kami tahu pemerintah pusat sedang konsentrasi ke maritim, seharusnya ini dimanfaatkan, jangan kalah dengan daerah lain. Pemerintah pusat mau memberikan bantuan asal pemerintah daerah serius, dan ini yang harus ditunjukkan," ujarnya. ***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017