Bengkulu (Antara) - Perum Bulog Divisi Regional Bengkulu mengajak ulama menyosialisasikan bahwa daging beku yang didistribusikan pemerintah bagi masyarakat merupakan daging yang sehat dan halal.

"Mengenai daging beku, biasanya kekhawatiran masyarakat yakni daging tidak sehat atau dari segi kehalalannya karena ini merupakan daging impor," kata Kepala Bulog Divre Bengkulu Subali Agung Gunawan di Bengkulu, Kamis.

Pola pikir masyarakat tersebut menurut dia akibat kurangnya pengetahuan atau pemahaman masyarakat tentang penyediaan komoditas daging beku impor tersebut.

"Oleh karena itu kami mengajak ulama, ini merupakan daging murah, upaya pemerintah menyediakan protein hewani yang terjangkau bagi masyarakat, tetapi bukan murahan," kata dia.

Dari pakan ternak, peternakan, sampai proses pemotongan daging diawasi secara ketat begitu juga dengan proses kristalisasi daging dengan mesin pendingin khusus sebelum diimpor ke Indonesia.

Kualitasnya lanjut Agung terjamin karena sesuai standar internasional, komoditas ini juga bersertifikasi uji laboratorium kimia serta bebas dari mikroba.

"Yang paling pokok yakni halal atau tidak, kami juga sudah mengantongi sertifikasi halal dari MUI, oleh sebab itu masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.

Menurut Agung, hal-hal itu yang diharapkan Bulog agar disosialisasikan ulama setempat kepada masyarakat sehingga tidak ada rasa was-was dalam mengonsumsi daging beku apalagi beberapa hari lagi akan memasuki bulan puasa Ramadhan.

Bulog Bengkulu menyediakan sebanyak 2,5 ton daging kerbau beku asal India dan mulai didistribusikan pada Jumat 18 Mei 2017. Masyarakat bisa mendapatkan komoditasi ini dengan harga terjangkau yakni hanya Rp80 ribu per kilogram, jauh lebih murah dari harga pasar.***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017