Keindahan alam Gunung Dempo di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, saat ini kian memikat wisatawan. Dikenal dengan hamparan kebun teh hijau yang membentang luas di kaki gunung dan udara pegunungan yang sejuk, kawasan ini semakin ramai dikunjungi masyarakat, terutama pada akhir pekan maupun musim liburan.

Wisatawan yang datang dapat menyaksikan pemandangan perbukitan hijau berpadu dengan kabut tipis yang menuruni lereng. Suasana tenang tersebut menjadikan Gunung Dempo sebagai lokasi favorit untuk melepas penat dari rutinitas keseharian di kota besar.

Andi (26), wisatawan asal Bandung, mengaku selalu terkesan setiap kali berkunjung ke kawasan tersebut. Ia menyampaikan suasana di Gunung Dempo selalu menghadirkan pengalaman yang berbeda.

Baca juga: Rinjani Color Run warnai tren lari Gen Z hingga Babby Boomers
Baca juga: Banyak destinasi dunia penuh sesak karena viral, sejumlah negara upayakan pemerataan tujuan wisata

“Saya sudah dua kali ke sini, dan setiap kali datang suasananya selalu berbeda. Udara di sini segar sekali. Rasanya seperti terapi alami untuk menghilangkan penat,” katanya saat diwawancarai di kebun teh area Gunung Dempo, Minggu (24/8/2025).

Menurut Andi, daya tarik Gunung Dempo tidak hanya berasal dari udara sejuk, tetapi juga dari pemandangan alam yang jarang ditemui di perkotaan. Hamparan kebun teh yang rapi dengan latar gunung tinggi, katanya, menciptakan panorama yang menenangkan.


Ia menambahkan, kawasan tersebut juga cocok untuk wisata keluarga maupun anak muda yang ingin bersantai karena banyak tersedia spot foto menarik dengan suasana damai.

Zazkia (29), wisatawan asal Empat Lawang, juga memilih datang bersama keluarganya. Ia menilai wisata Gunung Dempo tidak hanya menyuguhkan pemandangan, tetapi juga memberi pengalaman edukatif bagi anak-anak.

“Anak-anak jadi tahu bagaimana teh dipanen langsung dari kebunnya. Mereka bisa melihat petani memetik daun teh dengan cara tradisional. Ini pengalaman yang jarang bisa didapatkan di kota,” tuturnya.

Baca juga: Pemkab Rejang Lebong luncurkan venue paralayang di lokasi wisata
Baca juga: Menyusuri keindahan hutan mangrove di Teluk Sulaiman, Kalimantan Timur

Ia menambahkan, keberadaan kebun teh di kaki Gunung Dempo menjadi daya tarik utama bagi keluarganya. Anak-anak, kata dia, mendapat pengetahuan baru mengenai proses pengolahan teh. Mereka jadi memahami bahwa sebelum teh sampai ke gelas, ada proses panjang mulai dari pemetikan hingga pengolahan.

Selain itu, Zazkia mengungkapkan suasana sejuk dan asri membuat keluarganya betah berlama-lama. Anak-anak bisa bebas berlari di area yang luas, sementara orang tua dapat menikmati udara segar sambil bersantai.


“Hawanya segar, anak-anak bisa bebas berlari di area yang luas, dan kami merasa lebih dekat dengan alam. Tempat ini benar-benar cocok untuk wisata keluarga,” ujarnya.

Selain keindahan alam dan kebun teh, wisatawan juga dapat melihat langsung kehidupan masyarakat sekitar. Petani setempat yang ramah kerap menyapa pengunjung, bahkan sesekali mengajak berbincang mengenai hasil kebun mereka.

Hal itu, menurut Zazkia, menambah kesan hangat dari kunjungannya. Ia juga sempat diajak mencoba memetik teh meski hanya sebentar, dan pengalaman itu dianggapnya sangat berkesan.

Meski akses jalan menuju kawasan Gunung Dempo cukup baik, sebagian pengunjung berharap adanya peningkatan fasilitas umum. Namun, bagi Andi maupun Zazkia, keindahan alam yang tersaji sudah cukup untuk membuat mereka ingin kembali.

Baca juga: Kunjungan wisata alam Gunung Rinjani kembali dibuka 11 Agustus 2025
Baca juga: Pemkot Bengkulu ajak warga kolaborasi jaga wisata Pantai Panjang

“Kalau fasilitas lebih diperbanyak pasti bagus, tapi buat saya pribadi, alamnya sudah sangat memuaskan. Jarang ada tempat dengan suasana seindah ini,” kata Andi.

Dengan perpaduan panorama kebun teh, udara pegunungan yang sejuk, serta pengalaman edukatif yang ditawarkan, Gunung Dempo terus mengukuhkan diri sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Sumatera Selatan.
 

Geliatkan pariwisata Rawa Pening melalui lomba dayung

 

Pewarta: Lira Melani

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025