Musi Rawas (ANTARA Bengkulu) - Kelompok Wanita Tani Dwikarya Desa F-Trikoyo, Kecamatan Tugu Mulyo, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan, saat ini menjadi penggerak perekonomian masyarakat desa berbasis industri rumah tangga dan pertanian.
Ketua Kelompok KWT Dwikarya, Suryati, di Bengkulu, Senin mengatakan, sektor usaha yang digerakkan KWT Dwikarya umumnya bidang industri rumah tangga seperti pembuatan kelanting dari ubi kayu, telor asin, tape gantung atau peyeum Bandung serta pembuatan kue dengan bahan baku beras dan bahan baku non beras, dimana hasil usaha ini bisa memberikan pendapatan tambahan untuk anggota kelompok dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Selain usaha bidang panganan KWT Dwikarya yang beranggotakan 50 ibu rumah tangga tersebut kata dia, juga menggeluti usaha bidang ketahanan pangan berupa budidaya ikan lele dengan media terpal, kebun sayur dengan polybag atau karung, pembudidayaan pepaya California, penangkaran ayam buras dan penangkaran benih padi dan kelapa sawit serta aneka jenis buah-buahan.
Berkat usaha yang ditekuni oleh kelompok tersebut tambah dia, pada 1997 lalu KWT Dwikarya keluar sebagai juara II lomba Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) tingkat Provinsi Sumsel, kemudian juara III tingkat nasional pada lomba intensifikasi budidaya ayam buras 1988 serta juara I tingkat nasional pada pelaksanaan Penas KTNA XI yang dilaksanakan 2004.
Selain kerap menjadi utusan Kabupaten Musi Rawas (Mura) dan Provinsi Sumsel, dalam berbagai perlombaan baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional KWT Dwikarya juga menjadi percontohan Pemprov Sumsel untuk program Desa Ketahanan Pangan 2012.
Untuk menjaga kepercayaan pemerintah dan konsumen kata dia, pihaknya selalui terus memperbarui tekhnologi usaha dan kualitas barang yang dihasilkan dengan penggunaan tekhnologi modern serta mengurus perizinan dan sertifikasi baik makanan, minuman atau benih yang dihasilkan sebagai jaminan kepada konsumen.(nmd)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Ketua Kelompok KWT Dwikarya, Suryati, di Bengkulu, Senin mengatakan, sektor usaha yang digerakkan KWT Dwikarya umumnya bidang industri rumah tangga seperti pembuatan kelanting dari ubi kayu, telor asin, tape gantung atau peyeum Bandung serta pembuatan kue dengan bahan baku beras dan bahan baku non beras, dimana hasil usaha ini bisa memberikan pendapatan tambahan untuk anggota kelompok dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Selain usaha bidang panganan KWT Dwikarya yang beranggotakan 50 ibu rumah tangga tersebut kata dia, juga menggeluti usaha bidang ketahanan pangan berupa budidaya ikan lele dengan media terpal, kebun sayur dengan polybag atau karung, pembudidayaan pepaya California, penangkaran ayam buras dan penangkaran benih padi dan kelapa sawit serta aneka jenis buah-buahan.
Berkat usaha yang ditekuni oleh kelompok tersebut tambah dia, pada 1997 lalu KWT Dwikarya keluar sebagai juara II lomba Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) tingkat Provinsi Sumsel, kemudian juara III tingkat nasional pada lomba intensifikasi budidaya ayam buras 1988 serta juara I tingkat nasional pada pelaksanaan Penas KTNA XI yang dilaksanakan 2004.
Selain kerap menjadi utusan Kabupaten Musi Rawas (Mura) dan Provinsi Sumsel, dalam berbagai perlombaan baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional KWT Dwikarya juga menjadi percontohan Pemprov Sumsel untuk program Desa Ketahanan Pangan 2012.
Untuk menjaga kepercayaan pemerintah dan konsumen kata dia, pihaknya selalui terus memperbarui tekhnologi usaha dan kualitas barang yang dihasilkan dengan penggunaan tekhnologi modern serta mengurus perizinan dan sertifikasi baik makanan, minuman atau benih yang dihasilkan sebagai jaminan kepada konsumen.(nmd)
Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012