Bengkulu (Antara) - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bengkulu akan terus menggelar razia selama puasa Ramadhan guna memastikan situasi daerah agar tetap kondusif.
"Ada beberapa poin sasaran razia kita, yang pertama penyakit masyarakat seperti hiburan malam, juga lokasi yang diduga sebagai prostitusi," kata Kepala Satpol PP Kota Bengkulu Mitrul Ajemi di Bengkulu, Rabu.
Sasaran selanjutnya yakni, razia rumah makan atau usaha kuliner lainnya yang berjualan di siang hari tanpa mengindahkan imbauan pemerintah daerah.
"Pemerintah Kota Bengkulu telah mengimbau, kalau jualan siang hari jangan lupa diberi tirai penutup, jangan vulgar, hormati yang berpuasa," kata dia.
Sasaran razia selanjutnya, lanjut Mitrul yakni aparatur sipil negara (ASN) yang berkeliaran di jam kerja dan bahkan kedapatan makan di siang puasa.
"Kalau bagi non muslim kita tidak permasalahkan atau kaum perempuan dalam kondisi tertentu, tapi bagi yang muslim dan wajib berpuasa ini sangat tidak bagus untuk teladan masyarakat," ucapnya.
Bagi usaha kuliner yang berjualan di siang hari akan mendapatkan peringatan jika tidak mengikuti imbauan pemerintah kota tentang etika berjualan di siang Ramadhan, bahkan izin usaha mereka akan ditahan maupun dicabut jika tetap membandel.
Sementara itu, bagi ASN yang kedapatan bolos dan makan pada siang Ramadhan, sanksinya akan diserahkan pada instansi tempat mereka bekerja.
"Kita akan memberikan rekomendasi bahwa mereka tertangkap saat razia, biar kantor masing-masing yang memutuskan sanksinya," ujarnya.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Ada beberapa poin sasaran razia kita, yang pertama penyakit masyarakat seperti hiburan malam, juga lokasi yang diduga sebagai prostitusi," kata Kepala Satpol PP Kota Bengkulu Mitrul Ajemi di Bengkulu, Rabu.
Sasaran selanjutnya yakni, razia rumah makan atau usaha kuliner lainnya yang berjualan di siang hari tanpa mengindahkan imbauan pemerintah daerah.
"Pemerintah Kota Bengkulu telah mengimbau, kalau jualan siang hari jangan lupa diberi tirai penutup, jangan vulgar, hormati yang berpuasa," kata dia.
Sasaran razia selanjutnya, lanjut Mitrul yakni aparatur sipil negara (ASN) yang berkeliaran di jam kerja dan bahkan kedapatan makan di siang puasa.
"Kalau bagi non muslim kita tidak permasalahkan atau kaum perempuan dalam kondisi tertentu, tapi bagi yang muslim dan wajib berpuasa ini sangat tidak bagus untuk teladan masyarakat," ucapnya.
Bagi usaha kuliner yang berjualan di siang hari akan mendapatkan peringatan jika tidak mengikuti imbauan pemerintah kota tentang etika berjualan di siang Ramadhan, bahkan izin usaha mereka akan ditahan maupun dicabut jika tetap membandel.
Sementara itu, bagi ASN yang kedapatan bolos dan makan pada siang Ramadhan, sanksinya akan diserahkan pada instansi tempat mereka bekerja.
"Kita akan memberikan rekomendasi bahwa mereka tertangkap saat razia, biar kantor masing-masing yang memutuskan sanksinya," ujarnya.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017