Jakarta (Antara) - Sejumlah warga DKI Jakarta menyayangkan tindakan persekusi yang dilakukan oleh segelintir orang karena menciutkan hak masyarakat untuk bebas berpendapat.

"Tindakan persekusi saya rasa sangat tidak terpuji dan tidak bisa dibenarkan, tindakan ini sangat berbahaya karena bisa merusak nilai kebebasan berpendapat." ujar warga DKI Jakarta Gema, Selasa di Jakarta.

Gema menuturkan seharusnya sebagai manusia yang hidup di era jejaring sosial maka harus lebih dewasa, arif, dan bijak menanggapi opini yang ada.

Dia menambahkan jika ada hal atau opini yang menyudutkan dan lebih mengarah kepada pelecehan ataupun fitnah dan pihak yang dikaitkan merasa dirugikan baiknya menempuh lajur hukum yang diamanatkan dalam konstitusi.

Gema berharap masyarakat harus lebih bijak dalam menanggapi berbagai hal yang sensitif serta ia pun berharap pihak berwajib untuk mengusut dan menumpas tuntas kasus persekusi karena dapat mengancam hak berpendapat masyarakat.

Persekusi sendiri merupakan tindakan mengintimidasi dan menghakimi seseorang di luar ketentuan dan proses hukum yang berlaku terhadap pihak yang memiliki pandangan berbeda dengan pelaku persekusi.

Maraknya tindakan persekusi akhir-akhir ini membuat salah seorang korban tindakan persekusi di Solok, Sumatera Barat yaitu dr. Fiera Lovita dan keluarganya pindah dari Solok ke Jakarta karena anak-anaknya merasakan trauma akibat perlakuan persekusi yang dilakukan oleh segelintir orang yang mengaku mewakili sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas).

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati mengatakan  adanya rentang waktu yang berdekatan dan tempat yang berbeda menunjukkan persekusi tersebut dilakukan secara sistematis."

Asfinawati  menuturkan aparat penegak hukum harus segera bertindak, karena tindakan semacam ini jika semakin meluas maka  akan mengancam demokrasi.

Sebab, sekelompok orang mengambil alih fungsi penegak hukum untuk menetapkan seseorang bersalah dan melakukan penghukuman tanpa melalui proses hukum.

                 
Warga Cemas
Sementara itu seorang warga DKI Jakarta lainnya, Widya menjelaskan rasa cemasnya dan menyayangkan terjadinya tindakan persekusi yang marak terjadi akhir-akhir ini.

"Sebagai warga negara yang menggunakan media sosial sebagai alat berkomunikasi dan menyampaikan pendapat, pasti harus lebih berhati-hati dalam memilih kata dan opini yang ingin disampaikan".

Namun Widya merasa cemas ketika dia sudah beropini sesuai fakta dan murni menyampaikan pendapat yang berasal dari keresahannya.

Widya memiliki harapan persekusi yang terjadi akhir-akhir ini dapat ditangani oleh pihak berwajib dan tidak ada tindakan persekusi lainnya di kemudian hari.

Sama seperti Widya, seorang warga DKI Jakarta Yudha juga menyayangkan tindakan persekusi yang ramai diberitakan saat ini.

"Persekusi seperti 'hantu' bagi orang yang ingin menyampaikan pendapatnya, karena ketika seseorang yang ingin berpendapat dihantui oleh rawannya dia dijadikan target dari tindakan persekusi," katanya.

Yudha berharap kondisi demokrasi bangsa saat ini kembali memulih dan berada di arah yang tepat, karena jika persekusi dibiarkan akan menggerus nilai demokrasi yang di dalamnya terkandung hak kebebasan berpendapat.***2***  

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017