Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan akan menumbuhkan usaha di bidang budidaya perikanan darat melalui koperasi kelompok budidaya ikan di daerah itu.
"Kita akan menumbuhkan usaha budidaya perikanan darat melalui koperasi kelompok pembudidaya ikan (pokdakan). Kita berencana membentuk koperasi ini pada tahun 2018," kata Kabid Budi Daya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko,m Azbas di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan, selama ini belum ada koperasi pokdakan di daerah itu karena selama ini kelompok ini trauma dengan Koperasi Unit Desa (KUD).
Ia menyebutkan, terdapat sebanyak 28 pokdakan di daerah itu. Selama ini pokdakan di daerah itu sulit untuk mengembangkan usahanya karena terkendala modal usaha.
Selama ini, katanya, pokdakan sulit berkembang karena terkendala modal usaha untuk membeli pakan ikan. Pokdakan di daerah itu belum ada pihak ketiga seperti daerah lain yang membantu modal usah.
"Pokdakan itu banyak yang baru berdiri. Sebelumnya banyak pokdakan di daerah itu tetapi tidak aktif lagi," ujarnya.
Karena pokdakan di daerah itu tidak memiliki pihak ketiga, katanya, sehingga pokdakan di daerah itu membutuhkan koperasi sebagai wadah bagi pokdakan mendapatkan pinjaman modal usahanya.
Dia menargetkan, pembentukan minimal satu koperasi pokdakan pada tahun 2018.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Kita akan menumbuhkan usaha budidaya perikanan darat melalui koperasi kelompok pembudidaya ikan (pokdakan). Kita berencana membentuk koperasi ini pada tahun 2018," kata Kabid Budi Daya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko,m Azbas di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan, selama ini belum ada koperasi pokdakan di daerah itu karena selama ini kelompok ini trauma dengan Koperasi Unit Desa (KUD).
Ia menyebutkan, terdapat sebanyak 28 pokdakan di daerah itu. Selama ini pokdakan di daerah itu sulit untuk mengembangkan usahanya karena terkendala modal usaha.
Selama ini, katanya, pokdakan sulit berkembang karena terkendala modal usaha untuk membeli pakan ikan. Pokdakan di daerah itu belum ada pihak ketiga seperti daerah lain yang membantu modal usah.
"Pokdakan itu banyak yang baru berdiri. Sebelumnya banyak pokdakan di daerah itu tetapi tidak aktif lagi," ujarnya.
Karena pokdakan di daerah itu tidak memiliki pihak ketiga, katanya, sehingga pokdakan di daerah itu membutuhkan koperasi sebagai wadah bagi pokdakan mendapatkan pinjaman modal usahanya.
Dia menargetkan, pembentukan minimal satu koperasi pokdakan pada tahun 2018.***1***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017