Pekanbaru (Antara) - Kepolisian Sektor Pekanbaru Kota melakukan razia Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan (K2YD), kemudian menemukan puluhan anak bermain di tiga warung internet yang masih buka hingga malam.

"Kami minta tutup tiga tempat warnet itu. Ditemukan dan disayangkan puluhan anak masih SD main internet sampai pukul 23.00 WIB. Pemiliknya sudah ditegur dan anak itu dipulangkan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau Kombes Pol. Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Minggu.

Adapun perinciannya, yakni 54 anak dari tiga tempat warnet, dua di Jalan Zainal Abidin dan Jalan Pengeran Hidayat.

Pemilik warnet diminta buat pernyataan sesuai dengan edaran Wali Kota Pekanbaru hanya boleh buka sampai pukul 17.00 WIB pada bulan puasa.

Polsek Pekanbaru Kota juga melakukan razia terhadap preman, mulai Jalan Sumatera hingga Pasar Sukaramai Ramayana. Namun, hingga tengah malam tidak ditemukan. Kendati demikian, razia masih dilanjutkan.

Razia dipimpin Kepala Polsek Pekanbaru Kota Kompol M. Hanafi, Wakapolsek AKP Elfis Remon, Kepala Unit Shabara Iptu Listiyo, Kanit Bina Masyarakat Iptu Zainal, Panit Reskrim Ipda Lukman, dan anggota lain yang jumlahnya 21 personel.

Guntur mengatakan bahwa razia itu untuk antisipasi kejahatan rawan pada bulan Ramadan, di antaranya 3C, yaitu curat (pencurian dengan pemberatan), curas (pencurian dengan kekerasan), dan curanmor (pencurian kendaraan bermotor).

Selain itu, untuk ketertiban dan kenyamanan masyarakat menjalani ibadah puasa pada bulan Ramadan dengan melakukan pengamanan masjid, tempat keramaian, dan rekreasi.

Polda Riau melalui Kapolda Irjen Pol. Zulkarnain menekankan bahwa razia premanisme berjalan terus untuk memberikan rasa aman bagi para pemudik, terutama mengantisipasi kriminalitas, seperti copet, jambret, penodongan, gendam/hipnotis, dan pelaku kejahatan dengan modus memberi bius.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017