Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melibatkan ahli untuk merancang teknologi kincir air guna pengairan sawah tadah hujan di Kecamatan Ipuh.

"Kami rencanakan kincir air, tetapi sebelum itu kami mau melibatkan ahli untuk mengkaji lokasi," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko, Sunaji, di Mukomuko, Kamis.

Ia mengatakan hal itu menanggapi kondisi areal persawahan di Kecamatan Ipuh yang sudah memiliki jaringan irigasi tetapi belum ada sumber air untuk pengairannya.

Ia mengatakan sebelumnya kelompok tani di wilayah itu sudah pernah mendapatkan bantuan pompa untuk menarik air dari Sungai Batang Muar ke sawah dari pemerintah provinsi setempat.

Namun, katanya, sampai sekarang pompa tersebut tidak berfungsi, diduga karena petani tidak sanggup mengeluarkan biaya operasional untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) pompa tersebut.

Sedangkan, menurutnya, solusi lain, yakni dengan cara membendung Sungai Batang Muar membutuhkan anggaran yang cukup besar. Pemerintah daerah setempat tidak sanggup mengeluarkan biaya untuk membendung sungai.

Kecuali kalau ada bantuan anggaran untuk membendung sungai di wilayah itu dari pemerintah pusat.

Sedangkan, katanya, alternatif lain adalah pembangunan kincir air. Diharapkan anggaran pembangunannya tidak terlalu besar.

"Kami akan usulkan anggarannya dalam APBD setempat," ujarnya.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017