Mukomuko (Antara) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, rutin memantau sejumlah pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO yang berpotensi mencemari udara di daerah itu.

"Kami terus memantau seluruh pabrik CPO di daerah ini, termasuk pabrik yang dilaporkan oleh warga setempat mencemari udara di daerah ini," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Robin Linton, di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan, pemerintah setempat rutin memantau pabrik CPO setelah pemerintah setempat melalui Dinas Lingkungan Hidup menerima laporan terkait pabrik yang mencemari udara dari masyarakat.

Ia mencontohkan, pihaknya telah memberikan batas waktu kepada pabrik PT BMK untuk meninggikan cerobong asap pabrik CPO hingga akhir bulan Juni 2017.

Pemerintah setempat mewajibkan perusahaan tersebut meninggikan cerobong asap pabrik CPO sekitar enam meter dari tinggi semula.

Menurutnya, tambahan ketinggian cerobong asap pabrik CPO sekitar enam meter tersebut dapat mencegah pencemaran udara di daerah tersebut.

"Dalam waktu dekat ini perusahaan itu meninggikan cerobong asap pabrik CPO," ujarnya.

Ia mengatakan, permasalahan pencemaran udara yang diduga akibat asap pabrik CPO yang heboh sekarang ini berasal dari PT BMK. Sedangkan di perusahaan lain belum ada keluhan masyarakat terkait pencemaran udara.

Pihaknya, katanya, minta warga melaporkan aktivitas pabrik CPO yang mencemari udara dan air sungai di daerah itu. ***3***

Pewarta: Feri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017