Rejang Lebong (Antara) - Kelompok industri kecil menengah (IKM) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, memperkenalkan produksi kopi lokal yang diberi nama "Sindang Dataran Robusta" atau "Sintaro".

Koordinator IKM kopi Sintaro, Adi Panitio saat dihubungi, Minggu, menjelaskan Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah penghasil kopi terbanyak di Bengkulu, namun sayangnya kopi daerah itu belum bisa mengangkat nama daerah.

"Kopi Rejang Lebong belum bisa mengangkat nama daerah karena saat ini di Rejang Lebong belum ada orang atau lembaga yang spesialis kopi," katanya.

Selama ini kopi asal daerah itu, kata dia, sudah sering ditampilkan dalam berbagai kegiatan di tingkat nasional maupun Internasional, akan tetapi belum ampu mengangkat nama daerah. Hal ini berbeda dengan kopi Aceh atau kopi Lampung yang sudah dikenal banyak orang.

Untuk mengenalkan produk kopi lokal asal Rejang Lebong ini, pihaknya tengah mencoba mengangkat nama Rejang Lebong melalui produk kopi lokal yang mereka namakan kopi "Sintaro" yang merupakan singkatan dari "Sindang Dataran Robusta".

Produksi kopi "Sintaro" ini sudah mereka lakukan sejak 2015 dan pada 2017 lalu sudah dibuatkan hak patennya. Kopi yang mereka jual ini merupakan produksi asli dari Kecamatan Sindang Dataran dn berasal dari kebun anggota kelompok tani setempat.

Sejauh ini pengembangan usaha yang dilakukan kelompok IKM, kata Adi, tidak bisa berjalan sesuai dengan harapan karena terbatasnya permodalan dan sedikitnya waktu yang dimiliki anggota kelompok guna mempromosikan kopi yang mereka hasilkan.

"Kopi `Sintaro` ini sudah sering ditampilkan dalam berbagai event baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional seperti Penas KTNA yang dilaksanakan di Aceh beberapa waktu lalu. Kami yakin kopi ini bisa dikenal masyarakat luas, karena diambil dari biji kopi pilihan," ujarnya.

Sebelumnya, Kecamatan Sindang Dataran dikenal sebagai daerah penghasil kopi terbesar di Rejang Lebong. Setiap tahunnya produksi kopi dari daerah itu bisa mencapai 6.000 ton. Kopi Sindang Dataran ini kebanyakan dipasarkan ke Provinsi Lampung. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017