Rejang Lebong (Antara) - Perkembangan harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini masih stabil kendati musim panen di sejumlah daerah mulai berakhir.

"Beras ini kebanyakan dari Kabupaten Lebong, juga ada dari luar daerah seperti dari Sumatera Selatan yakni Musi Rawas, Belitang dan juga dari Lampung," kata Edy (50) pedagang beras di kawasan Pasar Atas Curup, Rabu.

Beras lokal yang dijualnya memiliki pangsa pasar kalangan masyarakat menengah ke bawah, dengan jenis IR-64 dengan klas medium yang dijual seharga Rp160.000 per kaleng seberat 16 kg atau Rp10.000 per kg. Kemudian beras kualitas asalan seharga Rp130.000 per kaleng atau Rp8.125 per kg.

Sedangkan untuk beras kemasan atau kampil seberat 20 kg yang berasal dari pabrik beras di Lampung dengan harga jual Rp200.000.

"Kalau yang kampilan kami hanya menjual yang itu saja, itu masih termasuk kelas medium. Kalau yang kelas premium seperti beras maknyus atau cap ayam jago tidak ada, karena pelanggan saya ini kebanyakan masyarakat menengah kebawah sehingga jual beras yang mahal susah laku," ujarnya.

Selain menjual beras kemasan klas medium, dirinya juga menjual beras lokal super namun harganya masih terjangkau yakni beras pandan wangi atau beras harum yang dihasilkan oleh petani dari kawasan Talang Benih, Kecamatan Curup dengan harga jual Rp175.000 per kaleng atau Rp10.950 per kg.

Sementara itu Nauli Jaya, salah seorang pengusaha sembako terbesar di Kota Curup, saat ditemui mengatakan dirinya selama ini tidak pernah menjual beras merek maknyus dan ayam jago, karena para pelanggannya berasal dari kalangan menengah ke bawah.

"Beras itu kebanyakan dijual di supermarket, kalau kami hanya menjual beras kelas medium," ujarnya.

Pantauan di lapangan perederan beras merek maknyus dan ayam jago kemasan 5 kg dan 10 kg yang sebelumnya terlihat di sejumlah supermarket di daerah itu, sejak adanya penggrebekan pabrik pengolahan beras di Bekasi beberapa waktu lalu, saat ini sudah tidak terlihat lagi.***3*** 

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017