Bengkulu (Antara) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Semarang, Jawa Tengah, menanam 200 batang mangrove jenis Rhizopora apiculata di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang, Kota Bengkulu.

"Kegiatan ini untuk menanamkan rasa cinta dan peduli lingkungan bagi generasi penerus," kata Ketua Panitia Pelaksana BUMN Hadir Untuk Negeri di Bengkulu tahun 2017, Wiwik Prihatini di Bengkulu, Jumat.

Sebelum menanam mangrove, 41 pelajar dari berbagai kabupaten dan kota di Jateng itu dikenalkan dengan profil kawasan TWA Pantai Panjang seluas 720 hektare yang membentang di pesisir Kota Bengkulu.

Mereka dibekali informasi tentang fungsi ekosistem mangrove bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat.

"Mangrove bisa mencegah abrasi dan menjadi tempat berkembang biak biota laut," ucap Koordinator Komunitas Mangrove Bengkulu, Riki Rahmansyah yang mendampingi peserta menanam mangrove itu.

Bagi pesisir Bengkulu kata Riki, mangrove juga menjadi benteng hijau pertahanan daratan dari ancaman tsunami.

Diketahui, Bengkulu berada di wilayah rawan gempa bumi yang dipicu tumbukan lempeng Eurasia dan Indoaustralia.

Peserta SMN asal Kabupaten Temanggung, Adhitiya mengatakan baru pertama kali mengenal ekosistem mangrove beserta fungsi pentingnya bagi lingkungan.

"Baru tahu manfaat mangrove. Ternyata selain mencegah abrasi dan tempat bertelur biota laut, buah mangrove juga bisa dikonsumsi," kata pelajar SMA Negeri 1 Temanggung ini.

Selain kegiatan peduli lingkungan, peserta SMN telah lima hari mengeksplore keunikan Bengkulu dari segi budaya, sejarah, wisata dan usaha mikro kecil menengah.

Program "BUMN Hadir Untuk Negeri" telah digagas Kementerian BUMN sejak 2015 di mana salah satu kegiatannya adalah "Siswa Mengenal Nusantara".

Pada tahun ini, untuk wilayah Provinsi Bengkulu, kegiatan ini dikoordinir tiga BUMN yakni PT Jiwasraya, Perum LKBN Antara dan PT Pelni.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017