Bengkulu (Antara) - Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II Elvyn G Massasya menandatangani nota kesepahaman pengembangan Pelabuhan Pulau Baai dan Pembangunan Rel Kereta Api dari Kota Padang, Kabupaten Rejanglebong menuju Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.

"Bila semua pihak memperkuat komitmen maka pembangunan daerah berskala nasional akan terealisasi," kata Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah usai menandatangani nota kesepahaman, di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan pembangunan infrastruktur strategis itu harus menaati kesesuaian tata ruang, tahap perizinan, dan disertai dokumen-dokumen perencanaan.

Menurut dia, ketaatan asas dan regulasi proyek wajib diperhatikan sehingga proyek tersebut nantinya tidak justru meminggirkan masyarakat tapi membawa manfaat dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.

Khusus untuk pembangunan rel kereta api dari Desa Kota Padang, Kabupaten Rejanglebong menuju Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, akan melintasi lahan masyarakat di lima kabupaten dan kota yakni Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Seluma, Kepahiang dan Rejanglebong.

Rel kereta api tersebut merupakan proyek strategis nasional yang dibangun pemerintah pusat di wilayah Provinsi Bengkulu, selain pembangunan jalan tol dari Curup-Kota Bengkulu.

Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G Massasya mengatakan pengembangan pelabuhan Pulau Baai untuk kawasan industri dengan membangun terminal batu bara, terminal CPO dan pengembangan jasa peti kemas.

"Pelabuhan Pulau Baai merupakan salah satu pelabuhan yang kami prioritaskan mengingat lokasinya starategis di Provinsi Bengkulu," kata Elvyn.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan antara Pemprov Bengkulu, PT Pelabuhan Indonesia II selaku otoritas Pelabuhan Pulau Baai dan PT Trans Rentang Nusnatara dan PT INKA selaku investor dan pelaksana proyek rel kereta api.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017