Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan harga beras mulai stabil menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, berkat penguatan pasokan, pengawasan distribusi, serta langkah pengendalian yang dilakukan pemerintah.
"Menjelang masa Natal dan tahun baru, pemerintah memastikan kestabilan harga pangan pokok strategis, terutama beras. Sampai awal November sudah ada 214 kabupaten/kota yang mengalami penurunan harga beras," kata Amran dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Dia menyebutkan jumlah daerah yang mengalami penurunan harga beras di tingkat konsumen terus meningkat bila dibandingkan pada awal Oktober lalu.
Arman menuturkan harga beras nasional menunjukkan tren stabil dengan ketersediaan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual sekitar Rp12.000 per kilogram, sementara beras medium banyak ditemukan di kisaran Rp13.000 per kilogram di berbagai wilayah.
Kondisi tersebut berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp14.900 per kilogram untuk beras premium dan Rp13.500 untuk medium, menandakan pasar mulai terkendali menjelang periode libur akhir tahun.
"Artinya sudah sesuai dan bahkan di bawah HET," jelasnya.
"Tapi kami ada membaca berita bahwa harga lagi naik, makanya kami turun ke lapangan. Kami langsung bersama Pak Wamen Pertanian, juga dengan Dirut Bulog," tambahnya.
Dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sampai minggu pertama November sudah ada 214 kabupaten/kota yang mengalami penurunan harga beras.
Apabila dibandingkan pada minggu pertama Oktober telah terjadi peningkatan 19,5 persen karena saat awal Oktober masih berada di angka 179 kabupaten/kota yang mengalami penurunan harga beras.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025