Bengkulu (Antara) - Koordinator komunitas pengamat burung Bengkulu, Bencoolen Bird Watching Eki Susanto mengatakan kehadiran burung pantai dapat menjadi indikator kelestarian pesisir di wilayah Bengkulu.

"Kehadiran burung pantai migrasi bisa menjadi indikator kondisi pesisir masih baik, karena itu burung singgah dan mencari makan," katanya di Bengkulu, Kamis.

Eki mengatakan Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang-Pulau Baai, Kota Bengkulu, merupakan jalur migrasi burung pantai.

Hasil sensus burung pantai yang digelar pada awal tahun ini, ada 10 jenis burung migran yang singgah di lahan basah pesisir Kota Bengkulu .

"Sensus ini bagian dari sensus global untuk memperingati Hari Burung Pantai Sedunia yang diperingati setiap 6 September," ucapnya.

Jenis burung yang terdata dalam sensus tersebut antara lain Kuntul Besar (Egretta alba), Cerek Pasir Mongolia (Charadrius mongolus), Trinil Bedaran (Xenus cinereus) dan Trinil Pantai (Actitis hypoleucos).

Selanjutnya Cekakak Sungai (Todiramphus chloris), Elang Tiram (Pandion haliaetus), Kokokan Laut (Butorides striata), Dara Laut Biasa (Sterna hirundo), dan Cerek Tilil (Charadrius alexandrines).

Mahasiswa Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu, Ziya Uzikri yang mengindentifikasi jenis burung di TWA Pantai Panjang-Pulau Baai dalam tempo tujuh hari menemukan tujuh jenis burung air di pesisir itu.

"Tutupan kawasan hutan pantai masih cenderung baik, sumber makanan untuk burung pantai juga masih banyak," katanya.

Tujuh jenis burung pantai yang teridentifikasi dalam enam hari terakhir antara lain Gajahan Besar, Gajahan Penggala, Biru Laut Ekor-Blorok, Trinil Pantai, Trinil Bederan, Cerek Pasir Mongolia, Cerek Tilil.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017