Bengkulu (Antara) - Jurusan Kelautan Universitas Bengkulu mengenalkan konservasi penyu kepada mahasiswa baru dengan melepas puluhan tukik atau anak penyu ke laut lepas di pesisir Pantai Tapak Paderi, Kota Bengkulu.

"Kegiatan ini untuk mengenalkan konservasi penyu bagi mahasiswa baru dan mengajak komponen lain untuk bersama-sama melestarikan penyu," kata Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan (Himailka) Universitas Bengkulu Tri Anugrah Yudesta di Bengkulu, Rabu.

Selain diikuti ratusan mahasiswa baru dalam rangkaian Orientasi Mahasiswa Baru Anak Kelautan (Ombak), kegiatan itu juga dihadiri perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan, Lanal Bengkulu, Komunitas Selam Bengkulu, Pertamina dan Yayasan Pecinta Penyu Pantai Bengkulu.

Jenis penyu yang dilepas adalah penyu sisik (Eretmochelys imbricate) yang merupakan penyu terancam punah yang tergolong dalam familia Cheloniidae.

Tukik atau anak penyu tersebut berasal dari penangkaran yang dikelola swadaya oleh warga di Pulau Tikus.

Tri mengatakan generasi muda punya tanggungjawab terhadap kelestarian ekosistem laut terutama mahasiswa ilmu kelautan.

"Sudah sepantasnya mahasiswa ilmu kelautan menjadi pelopor penyu yang sudah hampir punah," ucapnya.

Ketua Prodi Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu, Dede Hartono mengatakan menjaga ekosistem pesisir merupakan salah satu cara mewujudkan harmonisasi alam.

"Alam akan menjaga kita bila kita juga mampu menjaganya dan sudah menjadi tanggung jawab kita untuk selalu menjaga alam dan ekosistemnya," kata dia.

Konservasi penyu menurut dia menjadi salah satu aksi yang perlu didukung, terutama pelestarian penyu di Pulau Tikus yang merupakan `spawning ground` atau tempat bertelur penyu.

Namun, abrasi atau pengikisan daratan pulau yang semakin tinggi lajunya membuat keberlangsungan hidup penyu terutama mendapatkan tempat bertelur yang baik juga terancam.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017