Putussibau, Kalbar (Antara) - Warga perbatasan Indonesia - Malaysia di Kecamatan Puring Kencana, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat menjual sayuran ke Malaysia melalui jalan setapak.

"Sebagian masyarakat menjual sayur dan hasil kebunnya ke Malaysia berjalan kaki dari Desa Langgau Kecamatan Puring Kencana menuju Batu Lintang, Seriaman Malaysia," kata Camat Puring Kencana, Herkulanus Albinus ketika menghubungi Antara via telpon, Sabtu malam.

Menurut Albinus, biasanya masyarakat melewati jalan setapak dengan berjalan kaki, menuju Batu Lintang kemudian menggunakan angkutan umum menuju Seriaman Malaysia.

Ia mengatakan hasil kebun masyarakat seperti sayuran dan lada itu menjadi penopang perekonomian masyarakat perbatasan.

"Mereka (warga) biasanya berjalan kaki sejak pukul 02.00 WIB dini hari ke Batu Lintang dan menggunakan angkutan umum oplet ke Seriaman," jelas Albinus.

Dikatakan Albinus, meskipun harus berjalan kaki, warga perbatasan memilih menjual hasil buminya ke Malaysia karena infrastruktur dari Puring Kencana menuju Kecamatan Badau rusak berat, dan kebiasaan masyarakat menjual hasil kebunnya ke Malaysia sudah dilakukan sejak dulu.

"Dari dulu warga perbatasan menggantungkan hidupnya dari Malaysia, baik berupa sembako hingga menjual sayur dan lada ke negara tetangga," tutur Albinus.

Bahkan karena memang kebanyakan warga Puring Kencana memiliki keluarga di Malaysia, mereka pun bebas keluar masuk negara tetangga tanpa menggunakan dokumen resmi.

"Rata-rata yang menjual sayur dan lada ke Malaysia tanpa ada paspor, hal tersebut dikarenakan mereka banyak memiliki keluarga di negara tetangga, serta masih serumpun terutama untuk suku Dayak Iban," ucap Albinus.

Selain menggantungkan hidupnya dengan berkebun sayur dan lada, warga perbatasan juga bekerja pada perusahaan perkebunan kelapa sawit sebagai buruh lepas.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017