Bengkulu (Antara) - Menteri Pertanian dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melakukan tanam raya 20 ribu hektare jagung di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.

Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, di Bengkulu, Selasa, menyebutkan, tanam raya untuk komoditas jagung ini diharapkan mampu menjadi salah satu sumber utama perekonomian desa kedepannya.

"Jadi ini sinergi kita dengan menteri desa, khusus datang ke Bengkulu untuk mendorong pembangunan pedesaan, kami di sektor pertaniannya," kata dia.

Kementerian Pertanian RI menyalurkan puluhan ribu ton bibit jagung gratis untuk kabupaten tersebut, selain itu juga memberikan peralatan penunjang seperti traktor, mesin pipil dan pompa pengairan.

Sementara itu Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyebutkan, jika Menteri Pertanian bertugas memastikan sektor produksi, maka kementerian desa memastikan pasar dari komoditas tersebut.

"Kita perkuat BUMDES, dan bawa pasarnya ke desa. Kita bisa sukses kalau masyarakat memiliki kemauan dan fokus," kata dia.

Sebagai asumsi, jika 20 ribu hektare ini mampu menghasilkan 200 ribu ton per tahun dari komoditas jagung ini, maka perekonomian yang bergulir mencapai Rp600 miliar per tahun, atau hampir setengah dari APBD kabupaten tersebut.

"Nanti ini akan menjadi salah satu penghasilan utama daerah, dengan seperti ini kita yakin 2018 jumlah daerah tertinggal akan berkurang," ucap dia.

Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebutkan untuk menjadikan provinsi tersebut menjadi salah satu sentra produksi jagung nasional, Bengkulu membutuhkan dukungan penyediaan infrastruktur dari pemerintah pusat.

"Dorongan dari sisi ketersediaan sarana prasarana produksi yang dibutuhkan, bibit berkualitas, dan mekanisme pertanian, kita berharap untuk itu," ujar Rohidin.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017