Bengkulu (Antara) - Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah membuka Festival Tabot 2017 yang dipusatkan di lapangan Tugu Merdeka, Kota Bengkulu, Rabu malam.

"Festival ini tidak hanya ritual budaya dan religi, tapi juga bagian dari modal pembangunan sektor pariwisata," saat membuka festival.

Pembangunan pariwisata tersebut akan mendukung program unggulan daerah ini mewujudkan Tahun Kunjungan wisata pada 2020 atau "Visit Wonderful Bengkulu 2020`.

Karena itu, pemerintah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung program prioritas itu dengan menyukseskan kegiatan budaya Tabot yang menjadi agenda tahunan daerah itu.

Pembukaan Festival Tabot 2017 yang akan berlangsung selama 10 hari ke depan diawali dengan malam pentas seni budaya Bengkulu.

Pentas semikolosal musik dan tari kontemporer yang menonjolkan musik dol, yakni alat musik tabuh khas Bengkulu yang terbuat dari batang bawah pohon kelapa, itu mengawali pertunjukan.

Pertunjukan itu menggambarkan pesan khusus ritual Tabot, yakni peringatan kematian Sayid Agung Husein bin Ali bin Abi Thalib, salah seorang cucu Nabi Muhammad SAW.

Ritual Tabot yang digelar anggota Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) Bengkulu adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala pada 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).

Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada 1685. Syeh Burhanuddin atau Imam Senggolo pun menikah dengan wanita Bengkulu kemudian keturunannya disebut sebagai KKT.

Inti dari upacara selama 10 hari terhitung 1 hingga 10 Muharram, adalah mengumpulkan semua bagian tubuh Husein lalu diarak dan dimakamkan di Padang Karbala.

Adapun tahapan ritual Tabot sesuai urutan, yakni mengambil tanah, duduk penja, meradai, merajang, arak penja, arak serban, gam atau masa tenang/berkabung dan arak gedang serta tabot terbuang.

Selama 10 hari pelaksanaan ritual atau doa, Dinas Pariwisata menggelar festival yang diisi pameran produk unggulan daerah serta berbagai lomba seperti tari dan lomba musik dol, alat musik khas Bengkulu.

"Festival ini diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan Nusantara dan mancanegara ke Bengkulu," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Yudi Satria. (Advertorial)

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017