Bengkulu (Antara) - Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyatakan komitmen pemerintah provinsi setempat dalam mendukung upaya pemberantasan peredaran obat ilegal di daerah itu bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan.

"Karena makanan dan obat-obatan adalah kebutuhan mendasar bagi manusia sehingga harus dipastikan keamanannya," katanya di Bengkulu, Rabu.

Saat sosialisasi dan aksi sosial terkait dengan pencegahan penyalahgunaan obat di Kantor BPOM Bengkulu, Rohidin mengatakan masyarakat perlu terus diedukasi tentang bahaya obat ilegal agar mereka tidak mengonsumsi.

Upaya pengawasan obat dan makanan, menurut dia, perlu diprioritaskan di beberapa titik, antara lain sekolah dan masyarakat di pedesaan.

"Sosialisasi perlu ditingkatkan terutama di sekolah dan desa-desa yang rentan dimasuki barang ilegal," katanya.

Ia menjelaskan pentingnya edukasi terhadap siswa dan masyarakat yang berada di pedesaan disampaikan dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

Kasus peredaran obat ilegal, katanya, sebagai persoalan serius sebab berpengaruh langsung bagi masa depan generasi penerus.

"Pemberantasan harus dilakukan tuntas sampai ke akar-akarnya," kata dia.

Kepala BPOM Bengkulu Burhanudin Gumay mengatakan pemberantasan obat ilegal sudah dicanangkan secara nasional oleh Presiden Joko Widodo melalui Aksi Nasional Pemberantasan Penyalahgunaan Obat.

Ia mengatakan banyak kasus peredaran obat ilegal yang belakangan ini cukup meresahkan masyarakat, seperti pil PCC, tramadol yang mengancam generasi muda.

"Kami meningkatkan razia produk-produk ilegal di beberapa titik rawan," katanya.

Burhanudin mengatakan sosialisasi ke masyarakat juga akan terus ditingkatkan. ***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017