Bengkulu (Bengkulu) - Kepala Staf Komando Resort Militer (Kasrem) 041 Garuda Emas, Letkol Inf Imam mengatakan persoalan senjata api yang diketahui milik Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu yang dikirim melalui Bandara Fatmawati Soekarno tidak ada masalah.

"Sudah tidak ada masalah, semuanya sudah jelas, jadi tidak usah diperpanjang lagi," kata Kasrem usai mengikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-72 TNI di lapangan olahraga Pantai Panjang, Kota Bengkulu, Kamis.

Diketahui pada Rabu (4/10) di terminal kedatangan Bandara Fatmawati Bengkulu terdapat sebanyak 10 koli barang milik Adi Darmawanto, warga Kota Bengkulu.

Barang yang dibawa oleh pesawat Garuda dengan nomor penerbangan 296 diketahui dikirim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Jakarta.

Berdasarkan hasil identifikasi menggunakan sinar X, dari 10 koli barang tersebut, sebanyak dua berisi senjata api.

Mendapatkan laporan keberadaan senjata api tersebut, Kasrem bersama sejumlah pihak memeriksa langsung dan mencari tahu kebenaran kepemilikan senjata itu.

"Sesuai tugas pengamanan tentu kita harus mengawasi peredaran senjata yang bisa mengancam keamanan," ucapnya.

Namun, dari hasil pengecekan dan konfirmasi langsung dengan pihak BNN Provinsi Bengkulu, barang tersebut menurut dia sudah sesuai prosedur dan tidak ada masalah.

Adapun jenis senjata yang dikirim tersebut antara lain senjata jenis Saiga-12CEXP-01 kaliber 18,3 MM, buatan Rusia sebanyak 5 pucuk, senjata pistol jenis CZ P-07 (Softgun) kaliber 22 mm berjumlah 21 buah, sarung pistol jumlah 42 buah, dan rompi antipeluru 21 buah.

Sementara Kapolda Bengkulu, Brigjen Polisi Coki Manurung menolak berkomentar tentang pengiriman senjata via Bandara Fatmawati itu.

"Saya `no coment`," kata Kapolda.

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017