Rejang Lebong (Antara) - Warga Desa Sumber Urip, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu sejak dua tahun mengembangkan usaha peternakan madu di wilayah itu.

Wanto (34), seorang peternak yang tergabung dalam kelompok Madu Murni Desa SUmber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, saat ditemui Kamis, mengatakan usaha peternakan madu tersebut sudah mereka tekuni sejak dua tahun terakhir, dimana jumlah kotak madu mereka sudah mencapai 80 kotak.

"Saat ini jumlah kotak madunya sudah mencapai 80 kotak. Kotak-kotak berisi madu ini tersebar di sejumlah anggota kelompok," katanya.

Kelompok Madu Murni yang mengembangkan usaha peternakan lebah tersebut, kata dia, saat ini berjumlah 15 orang.

Usaha peternakan madu ini menjadi tambahan pendapatan warga setempat yang sebagian besar memiliki pekerjaan utama sebagai petani sayuran.

Pengembangan usaha peternakan madu, kata dia, pertama kali diusahakan olehnya bersama dengan tiga saudaranya. Usaha ini kemudian berkembang dan memberikan keuntungan yang menjanjikan sehingga mengundang ketertarikan warga lainnya dan seterusnya membentuk kelompok.

Usaha peternakan madu oleh kelompok itu sejak dua tahun belakangan sudah tujuh kali melakukan panen, dengan jumlah madu yang dihasilkan per kotak cukup banyak.

Satu kotak berisi lebah setiap kali panen bisa menghasilkan tujuh botol madu asli yang selanjuntya di jual seharga Rp70.000 per botol ukuran 500 mililter.

"Produksi madu yang dihasil ini belum kami jual keluar, selama ini hasilnya di beli oleh warga di sekitaran sini saja. Nanti kalau produksinya sudah banyak mungkin bisa kami jual keluar desa," ujarnya.

Sementara itu bibit lebah, kata Wanto, diambil dari kawasan hutan desa mereka yang posisinya berada di kaki Gunung Api Bukit Kaba, atau disebut warga setempat "tawon odeng".

Ribuan lebah ini selanjutnya dipelihara di dalam kotak yang diletakkan dipinggiran kebun sayuran atau kebun kopi milik mereka.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017