Rejang Lebong (Antara) - Kalangan warga Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengembangkan usaha peternakan kambing di daerah itu karena dinilai cukup menjanjikan.

Pantauan di lapangan, Minggu, salah satu lokasi di Kecamatan Selupu Rejang yang banyak terdapat usaha peternakan kambing ini ialah di Desa Kampung Baru dan Suban Ayam. Usaha ini ditekuni oleh warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani sayuran dan juga peternak kambing.

"Selain bekerja sebagi petani sayuran warga di sini juga menjadi peternak kambing dan juga ada yang beternak sapi, usaha ini sebagai sampingan saja setelah kami pulang dari kebun. Walaupun ini sebagai usaha sampingan tapi hasilnya cukup bisa memberikan tambahan pendapatan," kata Muktar Adi (35) salah seorang peternak kambing yang ada di Desa Kampung Baru.

Usaha pertenakan kambing ini tambah dia, banyak dilakukan warga oleh warga setempat karena di dukung oleh ketersediaan pakan yang cukup melimpah. Pakan ternak berupa rumput hijau ini bisa mereka ambil di kebun sendiri atau hamparan lainnya setelah pulang dari mengusahakan tanaman sayuran atau kopi.

Selain itu beternak kambing ini juga tidak membutuhkan perawatan yang khusus, namun hanya memerlukan kerajinan untuk membersihkan kandang serta menyediakan pakan yang cukup.

Sementara itu harga jual ternak kambing yang kebanyakan adalah jenis kambing lokal atau kambing kacang dan ada juga jenis peranakan etawa. Untuk kambing jantan jenis lokal berusia antara tiga sampai lima bulan harga jualnya bisa mencapai Rp1 juta per ekor.

Sedangkan untuk yang betina berkisar Rp800 ribu per ekor. kemudian usia enam sampai delapan bulan mencapai Rp1,6 juta dan untuk kambing dewasa setahun sampai dua tahun dihargai sampai Rp3 juta per ekor.

Hal yang sama juga diutarakan Suhardi (45) warga Desa Suban Ayam, selain menjadi usaha yang menjanjikan, beternak kambing ini juga bisa mengurangi modal usaha dalam bercocok tanam, karena kotoran kambing bisa dijadikan pupuk tanaman organik baik berupa kotoran padat maupun kotoran cair atau air seninya untuk pupuk tanaman.

Suhardi yang mengaku awalnya beternak kambing pada tahun 2002 lalu hanya memiliki tiga ekor yang terdiri dari dua betina dan seekor kambing jantan, saat ini jumlah ternak kambingnya sudah berkembang biak menjadi puluhan ekor dan setiap bulan dijual.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017