Rejang Lebong (Antara) - Manajemen PT PLN rayon Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mendorong pelanggan di daerah itu untuk beralih kepenggunaan listrik prabayar.

Manajer PT PLN rayon Curup A Rafiko di hubungi di Rejang Lebong, Minggu mengatakan, upaya peralihan listrik pelanggan dari penggunaan meteran analog ke listrik prabayar atau listrik pintar tersebut dalam rangka mengurangi jumlah tunggakan pelanggan di wilayah itu.

"Salah satu langkah untuk mengurangi jumlah tunggakan pelanggan ini ialah dengan mendorong mereka untuk beralih menggunakan listrik prabayar yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan penggunaan listrik biasa," katanya.

Adapun kelebihan penggunaan listrik prabayar tambah dia, antara lain tidak dikenai biaya beban, tidak ada sanksi pemutusan listrik akibat tunggakan, tidak ada denda, lebih aman karena terdapat sensor untuk arus hubung singkat, proses layanan migrasi cepat, menggunakan tarif tetap.

Kemudian pelanggan juga bisa mengendalikan pemakaian listrik, pelanggan bebas menentukan pembelian energi sesuai dengan kebutuhan dan daya beli. Pelanggan bisa mengetahui besaran pemakaian listrik dan biaya yang dikeluarkan dan jika tidak ada pemakaian listrik maka Kwh di meteran tetap dan tidak berkurang.

Sementara jumlah pelanggan listrik prabayar di Rejang Lebong sendiri terhitung sampai dengan pertengahan Oktober 2017 tercatat mencapai 21.871 pelanggan. Jumlah pelanggan ini merupakan bagian dari total pelanggan PLN rayon Curup sebanyak 72.304 pelanggan, dimana jumlah pelanggan listrik analog merupakan yang paling banyak yakni sebanyak 50.433 pelanggan.

Untuk itu pihaknya kata dia, pada tahun ini sudah merencanakan penentuan desa listrik pintar, dimana ini akan diberlakukan kepala pelanggan PLN listrik pascabayar yang akan diganti menjadi listrik prabayar.

"Rencana lokasinya di komplek BTN Serasan Permai Kelurahan Talang Rimbo Lama dengan jumlah 33 pelanggan, kemudian di kawasan Transmigrasi Tanjung Beringin Dusun III yang terdapat 20 pelanggan. Seterusnya Desa kota Pagu dengan jumlah pelanggan pascabayar sebanyak 40 pelanggan dan Desa Seguring juga 40 pelanggan," ujarnya.

Program migrasi pelanggan listrik analog ke prabayar ini kata Rafiko, tidak dipungut biaya dan syaratnya tidak memiliki tunggakan listrik dan membeli token listrik seharga Rp20.000 yang kegunaannya untuk pelanggan itu sendiri.

Sebelumnya dalam rapat koordinasi PT PLN rayon Curup dengan Pemkab Rejang Lebong belum lama ini diketahui jumla tunggakan pelanggan listrik di daerah itu saat ini tertinggi di Bengkulu, dengan mencapai Rp4,9 miliar.***1***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017