Tangerang (Antara) - Korban meninggal akibat peristiwa kebakaran di pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, bertambah setelah satu orang yang dirawat intensif di RSUD Tangerang, Minggu (29/10) menghembuskan nafas terakhir.

Humas RSUD Kabupaten Tangerang Lilik dihubungi Senin menjelaskan, korban yang meninggal atas nama Ati berusia 32 tahun. Korban meninggal pada hari Minggu (29/10) pukul 23.00 WIB.

"Kemarin korban kebakaran atas nama ati menghembuskan nafas setelah mendapatkan perawatan intensif," ujarnya.

Jenazah korban, lanjutnya, telah dibawa oleh keluarga untuk selanjutnya dikebumikan di kampung halamannya di Pekalongan.

Lilik menjelaskan, korban mengalami luka bakar serius mencapai 80 persen. Dokter telah melakukan upaya semaksimal mungkin namun korban tak bisa tertolong. "Kita sudah maksimal melakukan upaya pertolongan," paparnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah total korban meninggal akibat peristiwa kebakaran yakni berjumlah 49 orang dengan rincian yakni 47 meninggal saat peristiwa dan dua lagi setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Perlu diketahui, pada hari Kamis (26/10) telah terjadi kebakaran di pabrik yang membuat kembang api dan sejenis petasan di wilayah Kosambi Kabupaten Tangerang. Akibat dari peristiwa tersebut, sebanyak 47 orang dinyatakan meninggal akibat terjebak di dalam pabrik dengan kondisi terbakar.          
Sedangkan 46 orang lainnya yang merupakan pekerja mengalami luka bakar serius akibat ledakan petasan yang membakar hampir seluruh bagian pabrik dan kendaraan di sekitar.

Korban yang mengalami luka bakar kemudian dibawa ke sejumlah rumah sakit diantaranya RS Mitra Husana, RSIA BUN dan RSUD Kabupaten Tangerang. Hingga kini, sejumlah pekerja ada yang telah pulang dan menjalani rawat jalan. Namun ada juga yang masih kritis karena luka bakar hampir mencapai 90 persen.

Sementara itu, untuk korban meninggal yang terbakar di dalam pabrik seluruhnya telah dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk dilakukan identifikasi. Kepolisian pun telah membuka posko ante mortem untuk membawa data dalam mengindentifikasi korban meninggal.

Disisi lain, Kepolisian pun hingga kini masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut dan telah memeriksa pemilik gudang petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses, Indra Liyono (40) yang diketahui sedang berada di Malaysia saat kejadian. Kepolisian akan meminta keterangan Indra terkait perizinan perusahaan dan standar prosedur keselamatan pekerja

Ditempat terpisah, lokasi kebakaran di pergudangan 99 Kosambi masih dijaga oleh kepolisian demi proses penyelidikan lebih lanjut. Warga sekitar pun masih memadati lokasi kebakaran untuk melihat bekas - bekas kebakaran. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017