Bengkulu (Antara) - Para nelayan di Pesisir Kota Bengkulu mulai turun ke laut untuk mencari ikan setelah badai siklon Dahlia mereda dan cuaca kembali membaik di perairan wilayah itu.

"Baru hari ini turun lagi ke laut setelah seminggu terakhir cuaca sangat ekstrem," kata Hendrizal, nelayan Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan selama badai Dahlia melanda perairan barat Bengkulu, para nelayan tidak berani memaksakan diri untuk melaut.

Sebab ketinggian gelombang mencapai empat meter dapat membahayakan keselamatan jiwa para nelayan.

"Kalau dipaksakan, ombak bisa membalikkan kapal kami, nyawa taruhannya," katanya.

Para nelayan tradisional di Kelurahan Teluk Sepang berangkat melaut pada malam hari dan kembali ke daratan pada pagi keesokan harinya.

Kemampuan daya jelajah kapal dan modal yang terbatas membuat nelayan kecil hanya sanggup bertahan beberapa jam di laut lepas perairan barat Sumatera.

"Tangkapan kami hari ini ikan kape-kape dan tenggiri yang harganya lumayan mahal," kata Iwan, nelayan tradisional lainnya.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu Sudiyanto mengatakan badai siklon Dahlia memang sudah menjauh dari wilayah Bengkulu dan Indonesia secara umum.

"Cuaca ekstrem akibat badai Dahlia sudah memudar dan berangsur hilang tapi selama Desember memang sudah masuk musim hujan," ujarnya.

Karena itu, masyarakat perlu tetap mewaspadai curah hujan yang tinggi, terutama di wilayah yang rawan banjir dan longsor.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017