Rejang Lebong (Antara) - Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Provinsi Bengkulu, berhasil mengevakuasi sesosok mayat di kawah mati Gunung Api Bukit Kaba, di Desa Sumber Urip, Kabupaten Rejang Lebong, Senin.
Kasubsi Ops Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Provinsi Bengkulu, Zul Indra, usai proses evakuasi mengatakan medan yang dilalui cukup terjal, serta adanya kandungan gas belerang dan disertai cuaca buruk.
"Kabut sangat tebal sehingga menyulitkan pandangan. Proses pengambilan jenazah dari kawah ke atas tadi sekitar 1,5 jam. Kondisi korban saat ditemukan dalam posisi terungkup dan kepalanya tersangkut di dalam lubang bebatuan," katanya.
Tim yang melakukan evakuasi merupakan gabungan dari pihaknya, dibantu TNI/Polri, Mapala, FPTI, Pokdarwis Bukit Kaba serta masyarakat Desa Sumber Urip dan keluarga korban.
Rombongan ini berangkat naik ke Bukit Kaba pukul 07.00 WIB dan kembali lagi ke bawah pada pukul 12.20 WIB.
Jenazah korban sendiri diangkat menggunakan tali dari kedalaman sekitar 110 meter oleh anggota Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan yang dulunya bernama Basarnas.
Pada proses evakuasi ini petugas yang turun ke bawah mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, mengingat radio yang dibawa petugas saat berada di dasar langsung mati. Akibatnya komunikasi dilakukan secara berantai dari anggota satu dengan anggota lainnya.
Sementara itu mayat yang berhasil diangkat petugas ini diketahui bernama Warnadi (28) warga Dusun III Desa Suban Ayam, Kecamatan Selupu Rejang.
Korban sebelumnya dinyatakan hilang dari rumah sejak Rabu (13/12), dengan mengendarai sepeda motor. Sementara, kendaraan itu ditemukan terparkir di hutan menuju ke puncak Bukit Kaba.
"Dia pergi dari rumah sejak Rabu lalu menggunakan motor FU warna biru. Kami tahu kalau mayat yang ada di dalam kawah itu adalah Warnadi, ini terlihat dari sepeda motor yang ditemukan petugas dan juga pakaiannya. Setelah diangkat memang benar dia," ujar Suharyono, paman korban yang ikut melakukan evakuasi.
Menurutnya, sejauh ini korban tidak memiliki musuh, dan dalam pergaulan keseharian juga tidak macam-macam. Anak sulung dari empat bersaudara ini memiliki sifat pendiam dan suka membantu orangtuanya di kebun.
Pantauan di lapangan setelah berhasil dievakuasi dari kawah mati Bukit Kaba, jenazah selanjutnya dibawa ke RSUD Curup guna divisum, dan sekitar pukul 15.45 WIB jenazah dikembalikan kepada keluarganya guna dimakamkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
Kasubsi Ops Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Provinsi Bengkulu, Zul Indra, usai proses evakuasi mengatakan medan yang dilalui cukup terjal, serta adanya kandungan gas belerang dan disertai cuaca buruk.
"Kabut sangat tebal sehingga menyulitkan pandangan. Proses pengambilan jenazah dari kawah ke atas tadi sekitar 1,5 jam. Kondisi korban saat ditemukan dalam posisi terungkup dan kepalanya tersangkut di dalam lubang bebatuan," katanya.
Tim yang melakukan evakuasi merupakan gabungan dari pihaknya, dibantu TNI/Polri, Mapala, FPTI, Pokdarwis Bukit Kaba serta masyarakat Desa Sumber Urip dan keluarga korban.
Rombongan ini berangkat naik ke Bukit Kaba pukul 07.00 WIB dan kembali lagi ke bawah pada pukul 12.20 WIB.
Jenazah korban sendiri diangkat menggunakan tali dari kedalaman sekitar 110 meter oleh anggota Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan yang dulunya bernama Basarnas.
Pada proses evakuasi ini petugas yang turun ke bawah mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, mengingat radio yang dibawa petugas saat berada di dasar langsung mati. Akibatnya komunikasi dilakukan secara berantai dari anggota satu dengan anggota lainnya.
Sementara itu mayat yang berhasil diangkat petugas ini diketahui bernama Warnadi (28) warga Dusun III Desa Suban Ayam, Kecamatan Selupu Rejang.
Korban sebelumnya dinyatakan hilang dari rumah sejak Rabu (13/12), dengan mengendarai sepeda motor. Sementara, kendaraan itu ditemukan terparkir di hutan menuju ke puncak Bukit Kaba.
"Dia pergi dari rumah sejak Rabu lalu menggunakan motor FU warna biru. Kami tahu kalau mayat yang ada di dalam kawah itu adalah Warnadi, ini terlihat dari sepeda motor yang ditemukan petugas dan juga pakaiannya. Setelah diangkat memang benar dia," ujar Suharyono, paman korban yang ikut melakukan evakuasi.
Menurutnya, sejauh ini korban tidak memiliki musuh, dan dalam pergaulan keseharian juga tidak macam-macam. Anak sulung dari empat bersaudara ini memiliki sifat pendiam dan suka membantu orangtuanya di kebun.
Pantauan di lapangan setelah berhasil dievakuasi dari kawah mati Bukit Kaba, jenazah selanjutnya dibawa ke RSUD Curup guna divisum, dan sekitar pukul 15.45 WIB jenazah dikembalikan kepada keluarganya guna dimakamkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017