Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu melalui Dinas Kesehatan setempat akan melakukan pengujian contoh darah dan tinja warga untuk mendeteksi dini penderita baru penyakit filariasis atau kaki gajah di daerah ini.
"Selama ini kami melakukan pengujian sampel darah, selanjutnya pengujian sampel tinja warga di wilayah yang tidak 100 persen minum obat pencegahan penyakit kaki gajah dalam pengobatan massal penyakit ini selama lima tahun terakhir," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Dolatta Karo karo, di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan, instansinya melakukan pengujian sampel tinja manusia untuk mengetahui dalam perutnya banyak atau tidak cacing. Selain itu, untuk memastikan cacing dalam tubuh manusia itu mengandung mikrofilariasis.
Dia menyatakan, instansinya melibatkan puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan di daerah itu untuk melakukan pengujian sampel tinja manusia di wilayahnya masing-masing.
Ia memastikan, pengujian sampel tinja manusia ini merupakan cara efektif untuk memastikan seseorang itu mengidap penyakit kaki gajah atau tidak.
Pihaknya menganjurkan warga yang positif menderita penyakit ini untuk berobat secara rutin selama 12 hari berturut-turut.
Ia menyebutkan, sebanyak 18 orang penderita lama penyakit kaki gajah di daerah itu. Instansinya telah memberi obat untuk membunuh virus dalam tubuhnya.
Namun, katanya lagi, obat ini tidak bisa menyembuhkan cacat yang dialami penderita ini.
Petugas instansinya selama tahun ini menemukan satu orang warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko positif terkena penyakit filariasis.
Instansinya menganjurkan penderita ini minum obat pencegahan penyakit kaki gajah selama 12 hari berturut-turut.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017