Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Badan Pusat Statistik merilis angka eksor Provinsi Bengkulu pada November 2017 mengalami penurunan mencapai 30,77 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu Dyah Anugrah Kuswardani, di Bengkulu, Rabu, menyebutkan pada Oktober 2017 total ekspor Bengkulu mencapai 25,88 juta dolar AS, sementara pada November hanya membukukan angka 17,92 juta dolar AS.

"Terjadi penurunan ekspor Bengkulu yang cukup signifikan lewat Pelabuhan Teluk Bayur Sumatera Barat dan Boom Baru Sumatera Selatan," kata dia.

Kenaikan nilai ekspor hanya tercatat lewat Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu yang naik sekitar 11 persen atau menjadi 9,2 juta dolar AS, dan Pelabuhan Tanjung Priok dari nilai ekspor 1,7 juta dolar AS menjadi 2,1 juta dolar AS.

Sedangkan melalui Pelabuhan Teluk Bayur nilai ekspor komoditas asli Bengkulu mengalami penurunan tajam dari semula sebesar 11,7 juta dolar AS menjadi 2,9 juta dolar AS atau turun 75 persen.

"Terdata ekspor Provinsi Bengkulu pada November 2017 hanya pada komoditas batu bara, dan barang-barang pos, tidak ada CPO dan karet," kata dia lagi.

Berbeda dengan ekspor, nilai impor Provinsi Bengkulu mencatatkan angka kenaikan cukup tinggi, bahkan mencapai 3.000 persen, dari 0,05 juta dolar AS, menjadi 1,57 juta dolar AS.

"Impor pada bulan November 2017 berupa aspal dari Singapura dan barang konstruksi dari Tiongkok," ujarnya pula.

Sementara itu, neraca perdagangan pada November 2017 mengalami surplus 16,3 juta dolar AS. Data perdagangan Januari hingga November 2017 mengalami surplus sebesar 242,5 juta dolar AS.***3***

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018