Bengkulu, (Antaranews Bengkulu) - Prajurit TNI aktif, Mayor Inf David Suardi menyatakan akan mundur dari kesatuannya jika pada 12 Februari 2018 nanti dinyatakan lolos dan mencadi calon Wali Kota Bengkulu pada Pilkada 2018.
"Ya semua itu sudah diurus dan saya berkoordinasi dengan komandan saya, ketika nama saya beserta pasangan ikut disebutkan KPU sebagai calon, maka saat itu saya mengundurkan diri," kata dia di Bengkulu, Jumat.
David Suardi saat ini masih menjabat sebagai Kepala penerangan Korem 041 Garuda Mas Bengkulu, dia ikut ajang Pemilihan Wali Kota Bengkulu melalui jalur independen.
Prajurit TNI aktif ini maju dengan menggandeng mantan Kapala BNN Kota Bengkulu, Bakhsir dengan bermodalkan 22.498 dukungan KTP dari masyarakat.
"Tetapi setelah verifikasi ada sekitar 12 ribu yang menurut KPU tidak memenuhi syarat, jadi kami harus mengumpulkan dua kali lipat sekitar 25 ribu dukungan KTP lagi," kata dia lagi.
Saat ini perbaikan dukungan tersebut kata dia sudah rampung dikumpulkan dan segera diserahkan pada KPU Kota Bengkulu guna verifikasi ulang.
Saat ini para calon sedang mengikuti tes kesehatan dan telah mengikuti tahapan tes psikologi, setelah itu akan dilanjutkan dengan tes narkoba.
Ada lima pasang bakal calon wali kota yang maju pada Pilkada 2018, wali kota petahana Helmi Hasan maju berpasangan dengan mantan general manager anak usaha JPNN Dedy Wahyudi, wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda dengan Ketua DPC PDIP kota, Mirza, dan Ketua DPRD Kota Erna Sai Dewi yang menggandeng kader PKS Zarkasi untuk pasangannya. Ketiga kandidat ini maju lewat jalur parpol.
Sementara dua pasang calon lagi lewat jalur independen, yakni David Suardi dengan Bakhsir dan mantan Kasatpol PP Kota Bengkulu Jahin yang berpasangan dengan Khairunnisa.

Pewarta: Boyke LW

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018