Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Jaya Mandiri Desa Lawang Agung Kabupaten Seluma Kecamatan Air Periukan Provinsi Bengkulu mengembangkan usaha pengasapan lele sebagai bisnis utama Bumdes itu untuk menghasilkan pendapatan asli desa.

"Usaha pengasapan lele ini sebagai bisnis utama selain bisnis komoditas lain pendukungnya," kata Kepala Desa Lawang Agung, Kirman Efendi di Seluma, Kamis.

Ia mengatakan usaha pengasapan lele mulai dirintis awal 2017. Bisnis itu dirintis untuk pengembangan program budi daya perikanan darat di desa tesebut sejak 2016.

Ikan lele yang diolah menjadi ikan asap atau lele salai berasal dari hasil budidaya kelompok peternak lele yang melibatkan ratusan kepala keluarga di desa itu.

"Ikan jadi lebih awet kalau diasapi dan kita punya waktu untuk memasarkan," ucapnya.

Tidak hanya persoalan pengawetan alami, pengolahan lele menjadi ikan salai juga meningkatkan nilai tambah yang dapat menjadi pemasukan bagi desa.

Ikan lele segar yang ditampung dari peternak lele berkisar Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilogram, sedangkan lele salai dijual Rp85.000 per kilogram.

"Pemasarannya baru sebatas wilayah Seluma dan Kota Bengkulu tapi kami terus memperluas wilayah pemasaran," ucapnya.

Untuk mendukung ketersediaan bahan baku, pemerintah desa juga memfasilitasi pengadaan bibit lele bagi peternak di desa itu.

Pada tahun anggaran 2017 misalnya, pemerintah desa mengalokasikan dana sebesar Rp100 juta guna pengadaan bibit bagi sembilan kelompok budi daya ikan lele. ***4***

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018