Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menyebutkan peristiwa gerhana bulan total pada Rabu malam dapat dilihat tanpa alat bantu atau dengan mata telanjang.

"Biasa saja seperti melihat bulan pada malam hari. Tanpa alat bantu juga terlihat jelas," kata Kepala Seksi Informasi dan Data BMKG Bengkulu, Sudiyanto di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan gerhana bulan total dapat diamati warga Bengkulu pada Rabu (31/1) malam antara pukul 21.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

Gerhana bulan total atau "super blue blood moon" terjadi saat keseluruhan wajah bulan tertutup oleh bayangan bumi.

Peristiwa tersebut terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

Berdasarkan catatan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), fenomena supermoon langka ini terjadi tiga kali yakni pada 3 Desember 2017, 1 Januari 2018 dan 31 Januari 2018.

Menurut BMKG, gerhana bulan total dapat diamati dari seluruh wilayah di Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.

Sayangnya kata Sudiyanto, gerhana bulan total ini terjadi saat musim hujan sedang berlangsung di Indonesia.

Dengan begitu, pengamatan peristiwa langka ini terancam terhalang awan atau bahkan sedang diguyur hujan.***4***

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018