Empat wilayah tersebut berada di wilayah Curup Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, wilayah Manna Kabupaten Bengkulu Selatan dan wilayah Bintuhan di Kabupaten Kaur.
"Secara global akan terjadi termasuk juga untuk Provinsi Bengkulu tapi tidak seluruh wilayah bisa terlihat. Wilayah yang berpotensi hanya Curup,Kepahiang, Manna dan Bintuhan," kata Pengamat Metereologi dan Geofisika (PMG) Pertama Stasiun Geofisika Kepahiang Marsellei Justia saat dikonfirmasi di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan bahwa fenomena gerhana bulan total berpotensi tidak akan terlihat diseluruh wilayah di Provinsi Bengkulu sebab pada saat puncak gerhana bulan terjadi matahari belum akan terbenam sehingga enam wilayah lainnya di Provinsi Bengkulu sulit untuk terlihat.
Sebab, berdasarkan data visibilitas yang BMKG terima, puncak gerhana bulan total akan terjadi pukul 17.59 WIB dan berakhir hingga pukul 20.57 WIB.
Menurut dia, ada enam wilayah lainnya berpotensi tidak dapat melihat puncak dari gerhana bulan total, namun masih akan dapat terlihat fase setelah puncak pukul 19.49 WIB hingga fasenya selesai.
"Puncak gerhana bulan total di Bengkulu akan terjadi sekitar jam 6 sore dan itu hanya puncaknya akan mulai terlihat," ujarnya.
Marsellei menjelaskan gerhana bulan merupakan fenomena alam yang terjadi karena posisi matahari, bumi dan bulan sejajar, sehingga sinar matahari tidak mengenai bulan.
Saat terjadinya gerhana bulan total, kemungkinan akan terjadi pasang naik air laut yang akan lebih tinggi dibanding hari biasanya.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat tidak panik terhadap pasang yang akan terjadi sebab kondisi tersebut normal.
"Selain itu kondisi pasang air laut tersebut tidak hanya saat gerhana bulan total tapi juga terjadi pada fase bulan baru akibat terpengaruh oleh gravitasi bulan," sebutnya.