Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Anggota Aliansi Paru Hitam Bengkulu membagikan masker berstandar nasional untuk para pekerja perempuan yang memilah batu bara di area Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.

"Kami membagikan masker secara gratis untuk pekerja perempuan yang setiap hari memilah batu bara di Pulau Baai," kata Koordinator Aliansi Paru Hitam, Feni Oktavera di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan para perempuan dan pekerja lainnya yang bekerja di area penumpukan atau "stockpile" batu bara di wilayah itu rawan terkena paru-paru hitam akibat menghirup debu batu bara secara terus menerus.

Masker yang digunakan mereka untuk menutup mulut dan hidung menurut Feni belum berstandar nasional sehingga para pekerja tersebut rawan terkena penyakit pernapasan, termasuk paru-paru hitam.

Pembagian masker secara gratis lanjut dia merupakan bagian dari aksi tolak paru hitam yang dikampanyekan anggota aliansi untuk melindungi para pekerja dari bahaya debu batu bara.

Anggota Aliansi Paru Hitam Bengkulu membagikan masker berstandar nasional untuk para pekerja perempuan yang memilah batu bara di area Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu. (Foto Antarabengkulu) 

"Kami juga sudah mengadakan penyuluhan bagi warga di Kelurahan Teluk Sepang sekitar area pelabuhan tentang dampak buruk debu batu bara," ucapnya.

Anggota aliansi lainnya, Clara Mutiara Edem dari Fakultas Kedokteran Universitas Bengkulu mengatakan debu batu bara merupakan pemicu penyakit pneumoconiosis atau paru-paru hitam.

Aksi tolak para hitam tersebut menurut dia untuk mendesak pemerintah daerah menerbitkan regulasi untuk mewajibkan perusahaan pemilik "stockpile" batu bara menyediakan masker berstandar nasional bagi pekerja.

"Kami sudah bertemu Gubernur Bengkulu untuk menyampaikan ancaman yang dapat dialami pekerja di Pelabuhan Pulau Baai dan gubernur berjanji akan menerbitkan regulasinya," kata Clara.

Koordinator aliansi, Feni Oktavera menambahkan, kampanye tolak paru hitam juga mendesak pemerintah untuk menghentikan investasi energi kotor pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di wilayah Bengkulu dan beralih ke energi terbarukan.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018