Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Taman Wisata Alam Gunung Api Bukit Kaba di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mulai Maret 2018 dibuka kembali setelah dua bulan ditutup untuk pemulihan ekosistem.

Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) TWA Gunung Api Bukit Kaba, Winarso saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan, penutupan lokasi wisata alam ini dilakukan karena adanya pemulihan ekosistem terhitung sejak 8 Januari lalu sampai dengan 28 Februari.

"Kemungkinan TWA Bukit Kaba ini akan dibuka kembali mulai Maret nanti, kemarin selama dua bulan dilakukan penutupan karena ada pekerjaan pemulihan ekosistem," katanya.

Sebelum dibuka untuk umum, pihaknya akan melakukan pemantauan langsung keberadaan ekosistem yang ada di kawasan itu, dengan melakukan pengamatan lapangan guna mengetahui perkembangannya terutama jenis aneka tanaman khas Bukit Kaba.

Jika nantinya sampai batas waktu yang ditentukan, ternyata ekosistemnya belum pulih maka akan dilakukan penambahan waktu guna memulihkannya.

Program pemulihan ekosistem yang dilakukan pihaknya itu tambah dia, dilakukan menyusul tingginya aktivitas pendakian oleh para pengunjung pada 2017 lalu.

Selain itu, kerusakan ekosistem di kawasan TWA Bukit Kaba ini juga akibat aktivitas masyarakat yang berdiam di dekat gunung api yang masih aktif tersebut.

"Kerusakan ini bisa dilihat dengan banyaknya pohon-pohon di sepanjang jalan menuju ke puncak yang rusak termasuk juga banyaknya sampah-sampah plastik yang ditinggalkan pengunjung," ujarnya.

Untuk itu jika dibuka kembali, pihak KPHK TWA Bukit Kaba kata Winarso, akan menerapkan standar pendakian bagi para pendaki ke puncak gunung api yang memiliki ketinggian 1.936 Mdpl itu, karena selama ini belum ada standar resmi bagi para pendaki.

Standar baku yang akan mereka terapkan diantaranya pengecekan jumlah barang bawaan pendaki. Misalnya yang membawa 10 bungkus mie instan maka saat turun sampah 10 bungkus instan tadi juga harus dibawa kembali. 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018