Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Wakil Bupati Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu Iqbal Bastari mengingatkan warga setempat untuk mewaspadai bahaya banjir yang berkemungkinan terjadi di daerah ini.
"Curah hujan yang turun dalam beberapa hari belakangan intensitasnya cukup tinggi, sehingga warga diminta untuk selalu waspada, karena kemungkinan banjir bisa kapan saja terjadi," kata Wabup Iqbal Bastari, di Rejang Lebong, Rabu.
Hujan deras yang turun di daerah tersebut, ujar dia lagi, bukan saja membahayakan warga yang berada di kawasan perbukitan namun juga di wilayah perkotaan. Deras air hujan yang turun dan banyak sampah yang terbawa air, membuat sejumlah lokasi di dalam kota baik jalan raya maupun kawasan permukiman warga mengalami kebanjiran.
Sejauh ini Pemkab Rejang Lebong sudah melakukan berbagai upaya pencegahan terjadi banjir dengan melakukan pembersihan lingkungan, kemudian melakukan sosialisasi larangan membuang sampah sembarangan, namun belum bisa mencegah terjadi banjir di sejumlah titik tersebut.
"Bencana yang terjadi ini baik itu banjir atau tanah longsor sifatnya hanya kejadian alam yang tidak dapat diukur. Untuk itu harus dilakukan langkah antisipasi dengan melakukan perawatan terhadap saluran drainase berupa pengerukan dan pembersihan," ujarnya.
Saluran pembuangan ini jika tidak dibersihkan, kata dia, maka akan menyebabkan pendangkalan dan tidak bisa menampung air hujan sehingga akan menggenangi jalan raya maupun perumahan warga, dengan organisasi perangkat daerah terkait dalam bidang itu adalah Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas PU.
Kendati curah hujan yang turun di wilayah Kabupaten Rejang Lebong dalam beberapa hari belakangan cukup tinggi, namun saat ini, menurut dia, belum ada laporan adanya korban jiwa dan kerugian material, karena banjir dan tanah longsor yang terjadi masih bisa diatasi warga.
Sebelumnya, BPBD Rejang Lebong merilis dari 15 kecamatan di Rejang Lebong setidaknya ada enam kecamatan dinyatakan rawan bencana alam tanah longsor dan banjir, terutama di sepanjang jalan lintas Curup-Lubuklinggau maupun jalan lintas Curup-Muara Aman, Kabupaten Lebong.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Curah hujan yang turun dalam beberapa hari belakangan intensitasnya cukup tinggi, sehingga warga diminta untuk selalu waspada, karena kemungkinan banjir bisa kapan saja terjadi," kata Wabup Iqbal Bastari, di Rejang Lebong, Rabu.
Hujan deras yang turun di daerah tersebut, ujar dia lagi, bukan saja membahayakan warga yang berada di kawasan perbukitan namun juga di wilayah perkotaan. Deras air hujan yang turun dan banyak sampah yang terbawa air, membuat sejumlah lokasi di dalam kota baik jalan raya maupun kawasan permukiman warga mengalami kebanjiran.
Sejauh ini Pemkab Rejang Lebong sudah melakukan berbagai upaya pencegahan terjadi banjir dengan melakukan pembersihan lingkungan, kemudian melakukan sosialisasi larangan membuang sampah sembarangan, namun belum bisa mencegah terjadi banjir di sejumlah titik tersebut.
"Bencana yang terjadi ini baik itu banjir atau tanah longsor sifatnya hanya kejadian alam yang tidak dapat diukur. Untuk itu harus dilakukan langkah antisipasi dengan melakukan perawatan terhadap saluran drainase berupa pengerukan dan pembersihan," ujarnya.
Saluran pembuangan ini jika tidak dibersihkan, kata dia, maka akan menyebabkan pendangkalan dan tidak bisa menampung air hujan sehingga akan menggenangi jalan raya maupun perumahan warga, dengan organisasi perangkat daerah terkait dalam bidang itu adalah Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas PU.
Kendati curah hujan yang turun di wilayah Kabupaten Rejang Lebong dalam beberapa hari belakangan cukup tinggi, namun saat ini, menurut dia, belum ada laporan adanya korban jiwa dan kerugian material, karena banjir dan tanah longsor yang terjadi masih bisa diatasi warga.
Sebelumnya, BPBD Rejang Lebong merilis dari 15 kecamatan di Rejang Lebong setidaknya ada enam kecamatan dinyatakan rawan bencana alam tanah longsor dan banjir, terutama di sepanjang jalan lintas Curup-Lubuklinggau maupun jalan lintas Curup-Muara Aman, Kabupaten Lebong.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018