Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Para mahasiswa yang bergabung dalam Kelompok Aktivitas Mahasiswa Pecinta Alam (Kampala) Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu menenggelamkan 21 media bioreeftek atau terumbu buatan di sekitar perairan Pulau Tikus, Kota Bengkulu, Minggu.

"Kegiatan ini bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun ke-35 Kampala," kata Ketua Umum Kampala Universitas Bengkulu, Arlis Fajrin di Bengkulu, Minggu.

Ia mengatakan kegiatan dengan tema "Kembali ke Dasar Laut" dipusatkan di Pulau Tikus, pulau yang ditopang terumbu karang seluas sekitar 200 hektare.

Pelestarian terumbu karang, menurut dia, menjadi perhatian Kampala dalam beberapa tahun terakhir dengan merehabilitasi terumbu karang yang terganggu ekosistemnya.

Sejak awal program, metode rehabilitasi yang diterapkan adalah bioreeftek yakni teknologi rahabilitasi terumbu karang sederhana yang menggunakan tempurung kelapa sebagai bahan utama.

"Kami sudah praktikkan metode ini sejak kegiatan rehabilitasi terumbu karang pertama," kata Arlis.

Teknologi ini pertama kali dipraktikkan oleh Kampala di perairan Bengkulu pada 2014 setelah organisasi itu membentuk Divisi Selam pada 2012.

Namun, kegiatan rehabilitasi terumbu karang menggunakan substrat ban mobil bekas dan metode pemberat berupa semen agar substrat dapat berada di dasar laut pernah digelar pada 2006.

"Teknologi bioreeftek ini lebih efektif dan terus kami kembangkan di Divisi Selam," kata dia.

Penenggelaman 21 media terumbu buatan tersebut juga melibatkan mahasiswa jurusan Kelautan Universitas Bengkulu serta menghadirkan penemu teknologi bioreeftek Egbert Elvan Ampou dari Balai Riset dan Obervasi Laut (BROL) Bali.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018