Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Perkembangan harga jual bawang merah di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini mengalami kenaikan hingga Rp10.000 dari harga sebelumnya Rp22.000 menjadi Rp32.000 per kilogram.

"Kalau harga jual di tingkat gudang Rp30.000, kalau di tingkat pedagang eceran mencapai Rp32.000 per kg, harga bawang ini mengalami kenaikan dari sebelumnya berkisar Rp20.000 per kg," kata Jhoni Erizal, pedagang bawang di Jalan Ade Irma Suryani, Pasar Atas Curup, Rabu.

Kenaikan harga bawang merah di daerah itu tambah dia, terjadi sejak sepekan belakangan, di mana penyebab kenaikannya karena sedikitnya pasokan barang dari petani baik dari Jawa maupun daerah lainnya.

Berdasarkan informasi yang mereka terima dari agen bawang merah di luar Provinsi Bengkulu, kenaikan harga ini akibat banyak petani bawang merah di sejumlah daerah di Jawa yang mengalami gagal panen akibat pengaruh curah hujan yang tinggi dan serangan hama penyakit.

"Bawang yang masuk ke sini dari Padang, Sumatera Barat dan bawang Jawa. Untuk bawang Padang dan Jawa ini kami beli dari agen yang memasok barang ke sini dalam keadaan masih kotor berkisar Rp26.000 per kg," ujarnya.

Selain bawang merah yang mengalami kenaikan tambah dia, juga terjadi pada bawang putih impor dari China yang semula berkisar Rp26.000 menjadi Rp30.000 per kg. Kemudian bawang Pakistan dari Rp15.000 menjadi Rp20.000 per kg.

Naiknya harga jual bawang merah dan bawang putih ini dikeluhkan masyarakat Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, salah satunya disampaikan Nety (30) warga asal Kecamatan Curup Tengah dan berharap harganya bisa kembali normal sehingga tidak memberatkan masyarakat.

"Kami berharap harganya bisa kembali normal, karena selain bawang merah dan bawang putih sejumlah kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan. Jika semua harga mengalami kenaikan akan menyusahkan masyarakat banyak," kata Nety.

Baca juga: Harga cabai merah turun Rp5.000

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018