Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengoptimalkan Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, menjadi pintu ekspor komoditas unggulan daerah itu guna meningkatkan pemasukan daerah dan pertumbuhan ekonomi lokal.

"Kami upayakan Pulau Baai menjadi pintu ekspor Bengkulu karena selama ini sebagaian komoditas masih diekspor lewat provinsi tetangga," kata Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu, saat ini sebagian komoditas Bengkulu masih diekspor melalui daerah tetangga, seperti Lampung, Sumatera Barat, bahkan Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.

Karena itu, Pemda Bengkulu terus berupaya meyakinkan pemerintah pusat untuk mengoptimalkan fungsi Pelabuhan Pulau Baai dengan meningkatkan fasilitas yang ada di pelabuhan tersebut.

Rohidin menambahkan bahwa kunjungan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, akhir pekan lalu, ke Pulau Baai juga untuk meninjau kesiapan pelabuhan tersebut menjadi gerbang ekspor Bengkulu dan wilayah barat Sumatera dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Pemerintah daerah, lanjut dia, siap menjadikan Pulau Baai sebagai KEK dengan mempermudah urusan administratif, pembebasan lahan serta segala bentuk perizinan yang dibutuhkan PT Pelindo Cabang Bengkulu.

Ditambahkan Rohidin bahwa potensi ekspor komoditas unggulan Bengkulu terbagi menjadi empat, yakni karet, sawit berupa minyak mentah, kopi dan batu bara.

"Empat komoditas unggulan ini belum diekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai, ini dulu yang kita benahi apa persoalannya," ujarnya.

Selain pintu ekspor, kawasan perindustrian Pulau Baai juga diharapkan menjadi pusat industri pengolahan komoditas unggulan tersebut, seperti pengolahan minyak mentah sawit menjadi berbagai produk turunan.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018