Makassar (Antaranews Bengkulu) - Dua warga asal Provinsi Gorontalo terlibat pertikaian di atas pesawat usai menunaikan ibadah umrah saat sedang transit di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

"Infonya sudah kita terima dan memang terjadi insiden pemukulan di dalam pesawat dan korbannya tidak terima kemudian akan memproses hukum permasalahan itu," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Senin.

Berdasarkan informasi yang diterima, dua jamaah umrah asal Gorontalo yang terlibat pertikaian itu yakni Susanto Puluhuwala Djafar (36) serta Naufal Brahim (49).

Susanto Puluhuwala yang menjadi korban pemukulan itu mengaku tidak terima perlakuan dari pelaku Naufal yang memukulnya di bagian wajah dan akan mempermasalahkannya hingga ke ranah hukum.

Awal kejadian, pada pukul 08.27 Wita, kedua pelaku perkelahian yang merupakan rombongan jamaah umrah tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin untuk transit dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-590 rute CGK-UPG dan selanjutnya melapor di konter transit Sriwijaya Air untuk langsung menuju ruang tunggu lantai dua.

Pada pukul 09.10 Wita, keduanya melaksanakan proses boarding melalui pintu nomor 3 menuju pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-596 untuk melanjutkan penerbangannya menuju Gorontalo.

Sekitar pukul 09.25 Wita disaat korban dan pelaku sudah dalam pesawat Sriwijaya Air Nomor penerbangan SJ-596, pelaku merasa bahwa korban selalu melirik kearah istrinya sehingga merasa emosi dan langsung melakukan pemukulan terhadap korban.

"Jadi awalnya itu berdasarkan keterangan pelaku, korban selalu melirik istrinya dan tanpa kata-kata langsung memukul korban. Kru pesawat yang melihat itu langsung melaporkan ke petugas Avsec bandara dan keduanya diturunkan untuk dimintai keterangannya," katanya.

Usai dimintai keterangan oleh petugas, korban kemudian menuju RS TNI AU Dody Sarjito untuk proses pemeriksaan dan mengambil hasil visum untuk kepentingan pelaporannya nanti di Polda Gorontalo.

Pewarta: Muh Hasanuddin

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018