Pekanbaru (Antaranews Bengkulu) - Akademisi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Muhammad Ikhwan LC MA menilai bahwa Ustadz Abdul Somad saat ini merupakan dai sejuta umat dengan pemaparan tausiahnya yang diterima oleh semua kalangan.

"Dia selalu menggunakan bahasa yang dipahami seluruh kalangan," kata Ikhwan kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.

Ikhwan yang tidak lain merupakan kakak tingkat Ustad Abdul Somad ketika menimba ilmu di Universitas Al-Azhar, Mesir tersebut mengatakan sosok juniornya tersebut selalu berupaya menggunakan gaya komunikasi yang ringan.

Menurut dia, Ustadz kondang kelahiran Silo Lama, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, 1977 silam itu selalu mencari solusi kosa kata yang umum, meskipun dalam tausiahnya dia harus menyampaikan sesuatu yang ilmiah.

Selain itu, Ikhwan yang hingga kini masih terus berkomunikasi dengan Ustadz yang baru-baru ini meraih penghargaan salah satu tokoh inspiratif perubahan Republika tersebut menjelaskan Abdul Somad selalu memberikan pemaparan yang relevan sesuai perkembangan zaman.

Kemudian, dia menuturkan bahwa dai yang menjadi pembina PWNU Riau itu kerap memberikan kajian berlandaskan mazhab dan ulama yang selama ini dipelajari, sementara ia tak pernah menghakimi pemahaman tertentu.

"Jadi saya fikir hal tersebut yang menjadi beberapa alasan kenapa beliau diterima seluruh kalangan dan bisa dibilang Ustadz sejuta umat," ujarnya.

Lebih jauh, Ikhwan mengatakan bahwa fenomena Abdul Somad sebagai ulama yang diterima masyarakat tidak hanya terjadi di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya. Dia mengatakan dari komunikasi terakhirnya, ulama yang akrab disapa UAS itu juga akan berangkat ke Washington DC, Amerika Serikat, pada Juli mendatang.

"Saya dapat kabar beliau diundang oleh alumni Al Azhar untuk hadir di Washington DC Juli mendatang," katanya.  

Sementara meskipun sepak terjang UAS yang beberapa kali melalang buana ke luar negeri dalam memberikan tausiah, dia mengatakan UAS tidak pernah melupakan atau meninggalkan jadwal yang telah disusun. "Meskipun beliau harus mengisi tausiah di mushola kecil di perkampungan. Itulah kelebihan Abdul Somad," tuturnya.

Lebih jauh, Ikhwan mengisahkan Abdul Somad yang merupakan adik tingkatnya di Universitas Al Azhar sejak awal memang dikenal sebagai sosok sederhana. Dia mengatakan hal itu mungkin dikarenakan silsilah keluarganya yang juga sederhana.

Kesederhanaan itu terus dipertahankan oleh Abdul Somad hingga kini. Ikhwan yang sejak dibangku kuliah dan juga sempat sama-sama bekerja sebagai petugas haji di tanah suci mengatakan Abdul Somad tidak pernah memilih dalam menjalin pertemanan.

"Dia selalu terbuka dengan siapa saja. Tidak pernah membatasi diri," ujarnya.

Ustadz Abdul Somad kini menjadi dai muda yang tengah naik daun dan namanya terus melambung dalam dua tahun terakhir. Memang, ceramah-ceramah dai bergelar Datuk Sri Ulama Setia Negara itu dapat dengan mudah disaksikan via internet. Di Youtube, misalnya, video yang menampilkan mubaligh ini ditonton puluhan hingga jutaan pengunjung.

Generasi millennial juga dijangkaunya melalui Facebook dan Instagram. Akun Facebook.com/UstadzAbdulSomad diikuti lebih dari satu juta pengunjung, sedangkan jumlah pengikut Instagram.com/UstadzAbdulSomad mencapai 2,1 juta akun.

Ustadz Abdul Somad dijadwalkan hadir sebagai mukhtasar (pembina) dalam rangkaian kegiatan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-92 di Kota Pekanbaru, 8-9 Mei 2018 mendatang, yang sesuai rencana juga dihadiri Presiden Joko Widodo.

Pewarta: Anggi Romadhoni

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018