Jakarta (Antaranews Bengkulu) - Utusan Khusus Presiden RI untuk Investasi Jepang Rachmat Gobel meminta Jepang untuk ikut berkontribusi dalam mengembangkan sektor teknologi pertanian Indonesia yang dinilai masih tertinggal.

"Selama ini kerja sama dengan Jepang di bidang manufaktur sudah sangat baik, tapi saya juga tertarik untuk melihat bagaimana penerapan teknologi dapat memperbaiki sektor pertanian," tutur Rachmat dalam "Indonesia-Japan Business and Technology Symposium" di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, Indonesia dengan lahan pertanian yang luas sejatinya merupakan negara agraris, namun sektor tersebut justru kalah dengan sektor manufaktur dan industri.

Mantan menteri perdagangan tersebut menilai, Indonesia harus memperkuat sektor pertanian karena menjadi pondasi ekonomi negara.

"(Sektor) yang lain itu pelengkap, itu menurut saya. Jadi kalau pertanian bisa dikembangkan, tidak hanya bermanfaat bagi petani tapi juga memperkuat struktur pondasi ekonomi nasional. Saya juga heran kenapa impor pangan kita terus naik," pungkas Rachmat.

Terkait dengan pernyataannya yang terakhir, ia menemukan fakta bahwa salah satu penyebab meningkatnya kebutuhan impor pangan juga terkait dengan implementasi teknologi pertanian yang masih kurang.

Akibat kurangnya penerapan teknologi di lapangan membuat hasil produksi tidak efisien sehingga mengakibatkan naiknya harga komoditas.

Karena harga komoditas naik, yang di dalam prosesnya juga terpengaruh permainan harga oleh sejumlah pihak, maka pemerintah pun memutuskan untuk impor komoditas pangan tertentu untuk menekan harga.

Informasi tersebut ia sampaikan merujuk pada temuan di lapangan saat ia menjabat sebagai menteri perdagangan.

Oleh karenanya dengan teknologi pertanian yang modern bisa mempengaruhi produktivitas, tidak bisa hanya bergantung dengan alam.

Bagaimanapun pertanian, perkebunan, dan kelautan adalah basis yang kuat, dan lapangan kerja terluas sebetulnya ada di sektor ini, katanya.

"Ini adalah kehormatan dan martabat bangsa kalau kita bisa bangun lebih kuat. Lihat Jepang, petaninya kaya-kaya. Saya harap akan ada kerja sama yang lebih baik di bidang teknologi pertanian antar kedua negara," pungkas Rachmat menegaskan.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018